Menuju konten utama

PDIP Tak Akan Ganti Azwar Anas di Pilgub Jatim 2018

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membantah Abdullah Azwar Anas mundur dan partainya tidak berniat mengganti pencalonannya di Pilgub Jatim.

PDIP Tak Akan Ganti Azwar Anas di Pilgub Jatim 2018
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (kedua kiri). Antara foto/Budi Candra Setya.

tirto.id -

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak akan mengganti Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas sebagai cawagub pendamping Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul di Pilgub Jatim 2018.

"Sekali keputusan politik diambil, partai kokoh dan konsisten atas keputusannya, sebab keputusan diambil berdasarkan prinsip sebagai partai yang menjabarkan ideologi Pancasila," kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dalam rilis yang diterima Tirto, Jumat (5/1/2018).

Hasto justru menilai Gus Ipul dan Anas lahir merupakan pasangan yang dipilih secara ideologis oleh PDIP dengan tepat. Menurutnya, kedua sosok itu adalah kombinasi dari kultur NU dan nasionalis. Lalu, ia juga menilai mereka memiliki kinerja yang baik dan membanggakan, wawasan yang luas, setta hadir sebagai representasi kepemimpinan profesional dengan akar dukungan rakyat yang sangat kuat.

"Karena itulah PDI Perjuangan tidak pernah memiliki pemikiran sedikitpun untuk mengganti paslon tersebut," kata Hasto.

Adapun isu pergantian Anas sebagai cawagub pendamping Gus Ipul beredar beriringan dengan isu foto-foto syur mirip mantan anggota MPR termuda tahun 1997 tersebut di dunia maya. Akibatnya Anas juga sempat dikabarkan mundur dari pencalonan pada Kamis malam kemarin.

Menanggapi hal itu, Hasto menilai ada pihak tertentu yang ingin menggembosi elektabilitas dan memecah belah pasangan yang diusung PDIP dan PKB tersebut melalui isu moral dan etika.

"Mereka yang telah kami pilih, dan punya potensi menang, tentu saja secara sengaja dan sistematis dicoba diturunkan elektabilitasnya," kata Hasto.

Maka, dalam hal ini, Hasto meminta kepada Gus Ipul-Anas agar tetap fokus kepada pencalonan mereka dan tidak terpengaruh dengan isu-isu miring yang ada, serta tetap teguh dalam jalan pengabdian pada rakyat.

"Perubahan hanya bisa terjadi melalui force majure, misal calon berhalangan tetap, atau mengundurkan diri karena tidak diijinkan oleh keluarga dekatnya, atau karena kepentingan yang lebih besar sebelum batas akhir pendaftaran," pungkas Hasto.

Sebagai catatan, di Pilgub Jatim 2018 ada dua pasangan calon yang sampai saat ini sudah mendeklarasikan diri akan bertarung, pasangan Khofifah-Emil Dardak dan Gus Ipul-Anas.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Agung DH