tirto.id - Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menyambut baik dan merasa bangga dengan rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Menurut Yahya, rencana kunjungan Paus ke Indonesia sudah ada sejak 2018. Namun, karena Covid-19, kunjungan tersebut batal.
"PBNU bersama-sama seluruh bangsa Indonesia ikut menyambut gembira dan bangga dengan kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia," ucapnya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024).
"Pada waktu itu (2018) tertunda karena Covid-19. Alhamdulillah sekarang tampaknya terkonfirmasi dan sudah terjadwal bahwa Paus akan berkunjung ke Indonesia," sambung dia.
Yahya menyebutkan, PBNU sudah beberapa kali bekerja sama dengan Vatican. Salah satunya, pemuka agama dari PBNU bersama pimpinan Gereja Katolik Vatican menggelar kegiatan bersama.
Menurut Yahya, agenda internasional itu tidak hanya melibatkan agama Islam dan Katolik, tapi juga pemuka agama Yahudi.
"NU sudah beberapa waktu ini terlibat dalam kerja sama langsung untuk agenda-agenda yang distorsif bersama-sama dengan Vatican. Antara lain, NU dan pimpinan Gereja Katolik di Vatikan sama-sama terlibat dalam satu inisiatif international," ujarnya.
Pimpinan Vatican disebut aktif terlibat kegiatan yang dilakukan NU. Salah satunya dalam agenda konferensi internasional pada 2022. Menurut Yahya, saat itu terjalin kerja sama antara pemuka agama dunia.
Dalam kesempatan itu, Yahya berharap kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia bisa mempererat komunikasi antara PBNU-Vatican. Kehadiran Paus juga diharapkan bisa merukunkan masyarakat beragama di Tanah Air.
"Saya kira kehadiran Paus ke Indonesia bukan hanya demi harmoni kehidupan anta-umat beragama di Indonesia, tapi juga dalam berupaya bersama untuk kemanusiaan secara baik," sebut Yahya.
Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024. Selain Indonesia, Paus Fransiskus juga akan mengunjungi negara lain, di antaranya Papua Nugini dan Singapura.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Irfan Teguh Pribadi