tirto.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menanggapi peluang anggotanya masuk mengisi jajaran menteri kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. Sembari bercanda, ia mengatakan, bisa jadi semua menteri Prabowo-Gibran berasal dari NU.
"Kalau secara demografis, penduduk Indonesia ini separuhnya NU. Ya nanti jangan-jangan menterinya NU semua, jangan kaget," kata Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024).
Lebih lanjut, Yahya menegaskan, PBNU bukan organisasi politik. Pernyataan ini telah disampaikan kepada masyarakat maupun awak media sejak tahunan lalu.
"Saya sudah sejak dulu itu, sejak 2014, saya bilang kepada semua teman, mungkin kepada wartawan juga. NU itu bukan fraksi politik, NU itu realitas demografis," ucapnya.
Yahya menyebutkan, pernyataan tentang mayoritas warga Indonesia merupakan orang NU sesuai kondisi demografi Tanah Air saat ini.
Di satu sisi, Yahya mengaku masih tidak mengetahui apakah ada anggota PBNU yang akan menjadi menteri atau sekelas menteri di pemerintah pusat periode 2024-2029.
"Jadi, kalau saya ditanya berapa orang [PBNU mengisi kabinet 2024-2029], ya saya ndak tahu. Kalau secara demografis, ya paling tidak separuh [orang Indonesia adalah orang NU] lah," urainya.
Untuk diketahui, perbincangan soal tokoh politik mana saja yang akan menjadi menteri atau sekelas menteri di pemerintah pusat periode 2024-2024 kerap dibahas belakangan ini.
Mengingat, oleh KPU RI, Prabowo-Gibran telah ditetapkan sebagai paslon dengan perolehan suara Pilpres 2024 paling banyak.
Sejumlah parpol pun telah terang-terangan meminta jatah kursi kepada paslon pemenang Pilpres 2024 itu. Misalnya, Partai Golkar yang menyatakan meminta jatah lima kursi menteri kepada Prabowo-Gibran.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Anggun P Situmorang