Menuju konten utama

Pasukan Perdamaian Indonesia di Sudan Segera Pulang

Kontingen Pasukan Keamanan asal Indonesia akan segera pulang setelah tuduhan penyelundupan senjata tak terbukti.

Kasrem 143 Halu Oleo Letnan Kolonel Inf Alamsyah menyalamitujuh orang personil Batalyon Infanteri Yonif 725 Woroagi yang baru kembali dari Darfur, Sudan, di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (19/4/2016). Antara foto/Jojon.

tirto.id - Setelah sebelumnya dituding menyelundupkan senjata, kontingen Pasukan Perdamaian yang tergabung dalam United Nations-African Union Mission in Darfur (UNAMID) di Sudan segera pulang ke Tanah Air.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, di Kantor Presiden, Jakarta Rabu (22/2/2017) menyampaikan pihaknya telah melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Menlu Sudan untuk membahas kepulangan kontingen Indonesia itu.

"Intinya bahwa kontingen polisi kita sudah dapat kembali ke Indonesia. Tinggal mengurus persiapan teknisnya termasuk clearance pesawatnya karena mereka akan menggunakan penerbangan khusus," kata Retno seperti dikutip Antara.

Kepulangan Pasukan Keamanan Indonesia sempat tertahan di Bandara El-Fasher, Sudan pada Jumat 20 Januari 2017. Aparat keamanan Sudan mencurigai pasukan Indonesia yang diduga akan menyelundupkan 29 senapan Kalashnikov, empat pucuk senjata, enam pucuk senjata GM3, dan 61 pistol jenis beragam, serta sejumlah besar amunisi milik UNAMID.

Namun Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menjelaskan bahwa barang-barang tersebut bukan milik Polri ataupun pasukan FPU 8 (kontingen polisi Indonesia di UNAMID) karena tidak menggunakan label atau tanda identitas pasukan FPU 8, bahkan tidak ada dalam manifes barang pasukan FPU 8.

"Kemarin malam (Selasa, 21 Februari), saya sudah melakukan komunikasi kembali dengan Menlu Sudan yang sedang berada di India dan mengingatkan kembali mengenai pentingnya agar FPU 8, kontingen polisi kita, yang masih tertahan di Sudan dapat segera dipulangkan dan beliau menjawab, 'Ya saya sedang di India tapi saya akan meminta deputi saya untuk segera menindaklanjuti'," tambah Retno.

Untuk menyelesaikan kasus itu, Retno mengatakan bahwa pada Jumat (17/2) pihaknya telah menemui Sekretaris Jenderal PBB Antnio Guterres pada sela-sela pertemuan menteri luar negeri G20 di Bonn.

"Sebelum saya bertemu Sekjen PBB juga sudah ada nota diplomatik yang dikeluarkan oleh markas besar PBB yang mengatakan bahwa FPU 8 itu sudah bisa kembali ke Indonesia sehingga pertemuan saya dengan Sekjen PBB mengulangi lagi konfirmasi isi nota diplomatik itu dan oleh Sekjen PBB dikonfirmasi 'Ya sudah dapat dilakukan'," jelas Retno.

"Hubungan bilateral kita dengan Sudan sangat baik karena itu kita berharap pemerintah Sudan membantu mempercepat pemulangan kontingen polisi kita," tegas Retno.

Terdapat sekitar 140 personel polisi asal Indonesia yang ditugaskan sebagai pasukan penjaga perdamaian UNAMID untuk membantu proses perdamaian di Darfur, Sudan.

Baca juga artikel terkait PASUKAN PERDAMAIAN atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH