Menuju konten utama

Pasien Virus Corona COVID-19 yang Sembuh Capai 50.675 per 4 Maret

Jumlah pasien yang sembuh dari virus corona COVID-19 meningkat per 4 Maret hari ini.

Pasien Virus Corona COVID-19 yang Sembuh Capai 50.675 per 4 Maret
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pasien yang sembuh dari virus corona COVID-19 jumlahnya semakin bertambah. Menurut data Johns Hopkins CSSE pada Rabu (4/3/2020) pukul 10.00 WIB, pasien yang sembuh dari corona mencapai 50.675 orang. Jumlah ini bertambah dari kemarin, yang sebanyak 48.200 orang.

Sementara itu, jumlah kasus virus corona COVID-19 mencapai 93.123 kasus hingga Rabu pagi ini. Dari jumlah tersebut, kasus paling banyak terdapat di Cina yaitu 80.267 orang dan di Korea Selatan sebanyak 5.328 kasus. Negara ketika dengan kasus corona adalah Italia dengan 2.502 pasien dan Iran 2.336 pasien.

Untuk korban meninggal, jumlahnya juga meningkat yaitu 3.198 orang hingga Rabu pagi ini. Negara dengan korban meninggal akibat COVID-19 paling banyak adalah Cina dengan 2.871 kematian, Italia dengan 79 kematian, Iran 77 kematian, Korea Selatan 28 kematian, Amerika Serikat 8 kemarian, dan Jepang 6 kematian.

Aljazeera melaporkan, Pemerintah Cina menyatakan lebih dari setengah pasien coronavirus sembuh. Di Cina, tercatat ada 573 infeksi baru, tetapi otoritas kesehatan setempat bersikeras mereka "lebih unggul" daripada wabah. Mereka mengatakan lebih dari 50 persen pasien telah sembuh dari infeksi coronavirus COVID-19.

Amerika Serikat telah meningkatkan peringatan perjalanan setelah merekam kematian virus corona pertamanya di negara bagian Washington. Thailand dan Australia juga telah melaporkan kematian pertama mereka.

Di Vietnam, pemerintah setempat mengatakan semua pasien yang terinfeksi virus corona COVID-19 telah dinyatakan sembuh.

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia dan pakar kesehatan mengatakan respons cepat sangat penting dalam mengendalikan virus di negara ini.

Di tengah penyebaran yang cepat dari wabah koronavirus di seluruh dunia, Vietnam telah mengumumkan 16 pasien yang terinfeksi di negara itu dipulangkan dari rumah sakit dan dinyatakan sembuh.

Pada Rabu (26/2/2020), semua pasien termasuk yang tertua berusia 73 tahun, telah sembuh dan dipulangkan dari rumah sakit.

Selama 15 hari terakhir, termasuk pada hari Jumat, pemerintah juga mendeteksi tidak ada kasus infeksi baru, yang terakhir dilaporkan pada 13 Februari, bahkan ketika sebuah desa di utara Hanoi telah diisolasi selama 20 hari.

"Jika pertempuran COVID-19 adalah perang, maka kami telah memenangkan putaran pertama tetapi tidak seluruh perang karena situasinya bisa sangat tidak terduga," kata Menteri Kesehatan Vietnam mengutip Wakil Perdana Menteri Vu Duc Dam.

Para pejabat dan pakar kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan respons cepat pemerintah terhadap keadaan darurat sangat penting dalam mengatasi krisis pada tahap awal infeksi virus corona.

Pada hari Rabu (26/2/2020), pemerintah Vietnam menyatakan, pasien ke-16 dan terakhir yang terinfeksi virus telah dikeluarkan dari rumah sakit.

Pria berusia 50 tahun itu, yang diidentifikasi sebagai NVV, sebelumnya tertular infeksi dari putrinya yang berusia 23 tahun, yang diidentifikasi sebagai NTD. Keduanya adalah penduduk asli distrik Son Loi di provinsi utara Vinh Phuc, tempat 11 kasus ditemukan.

Anak perempuan itu adalah satu dari delapan karyawan perusahaan Jepang yang kembali dari kota Wuhan, Cina, pusat penyebaran irus, pada 17 Januari. Secara keseluruhan, enam orang di antara kelompok itu ditemukan telah dinyatakan positif terkena virus di kemudian hari.

Beberapa kerabat dan teman-teman mereka juga terinfeksi, termasuk bayi berusia tiga bulan, pasien virus corona COVID-19 termuda hingga saat ini.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH