tirto.id - Partai konservatif yang beroposisi di Meksiko akan mengambil kembali kursi kepresidenan dari penguasa Partai Revolusi Institusional (PRI) jika pemilihan umum mendatang yang dijadwalkan pada 2018 digelar sekarang, demikian menurut hasil poling yang dipublikasikan Rabu (6/7/2016) Kamis WIB.
Survei Buendia & Laredo menyebutkan 24 persen responden akan memilih sayap kanan, Partai Aksi Nasional (PAN), sedangkan 20 persen memilih PRI yang dipimpin Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto.
Secara institusional, tidak dapat dipilih kembali.
Partai penguasa dinodai serangkaian skandal konflik kepentingan yang melibatkan Pena Nieto, istrinya dan menteri keuangan, pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dari perkiraan, kekerasan mengerikan terkait penyalahgunaan narkoba, dan kritik atas kegagalannya dalam menindak tegas pelaku korupsi.
Jajak pendapat itu dilakukan sekitar sebulan setelah PAN dan sukutu sayap kiri dikendalikan PRI dalam pemilu regional.
Pada tempat ketiga jajak pendapat diduduki Morena, partai Manuel Lopez Obrador yang berhaluan kiri dan dalam dua kali pemilihan presiden menduduki peringkat dua dengan mendapatkan dukungan dari 17 persen responden.
Bekas partai Lopez Obrador, Partai Demokratik Revolusi (PRD) secara tradisional menjadi sayap kiri utama dalam perpolitikan Meksiko hanya meraih enam persen dukungan.
"Pertanyaannya adalah...mampukah PAN mengonsolidasikan dukungan ini," kata Jorge Buendia selaku kepala lembaga poling tersebut.
PRI yang memerintah Meksiko secara berturut-turut dalam 71 tahun mengalahkan PAN pada 2000 dan kembali meraih kekuasaan pada saat Pena Nieto terpilih sebagai presiden pada 2012.
Jajak pendapat berdasarkan wawancara dengan 1.438 responden yang digelar pada 24-28 Juni dan marjin errornya mencapai 2,95 persen.
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo