tirto.id -
Pimpinan sidang Fadli Zon setelah mendengarkan pandangan fraksi-fraksi menawarkan kepada floor untuk melakukan lobi. "Apakah setuju lobi selama 15-30 menit?", tanya Fadli dalam Rapur di DPR, Selasa (24/10/2017).
Peserta Rapur pun serentak menjawab "setuju." Lalu, Fadli mengetuk palu sidang satu kali sebagai tanda persetujuan skorsing untuk lobi.
Usul lobi sebelumnya muncul dari dua fraksi, yakni Demokrat dan PKS. Anggota F-Demokrat Didik Mukrianto menyatakan Demokrat meminta diadakan lobi karena belum semua fraksi sependapat terkait Perppu Ormas.
"Mengingat masih adanya perbedaan, kami mengusulkan lobi," kata Didik dalam Rapur di DPR, Selasa (24/10/2017).
Sementara itu, anggota F-PKS Sukamta menyatakan partainya tetap menolak Perppu Ormas. Untuk itu, PKS menganggap perlu lobi guna menyuarakan keputusannya itu.
"Kami menolak Perppu Ormas. Dengan catatan-catatan yang telah kami sampaikan, kami mengusulkan lobi," kata Sukamta dalam Rapur di DPR.
Rapur Perppu Ormas pun sempat berjalan dengan tensi tinggi saat mendengarkan pandangan terbuka anggota. Masing-masing anggota fraksi di DPR menyuarakan pandangannya terhadap Perppu Ormas dengan nada tinggi seolah tak mau kalah satu dengan yang lain.
Suasana ini mirip dengan Rapur pembahasan RUU Pemilu. Meskipun, dari pandangan fraksi antara pihak yang menerima dan menolak Perppu Ormas tidak seketat saat RUU Pemilu. Kali ini 7 fraksi jelas menerima Perppu Ormas. Sementara, 3 fraksi lainnya menolak.
Tujuh fraksi tersebut adalah PKB, PDIP, Demokrat, Golkar, Hanura, Nasdem, PPP. Sementara, tiga lainnya adalah PAN, Gerindra, dan PKS.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri