Menuju konten utama

Paripurna Diskors 2 Jam, Golkar akan Lobi Semua Fraksi DPR

Rapat paripurna ke-32 DPR RI tentang pembahasan RUU Penyelenggaraan Pemilu memasuki masa skors 2 jam hingga pukul 16.00 nanti.

Paripurna Diskors 2 Jam, Golkar akan Lobi Semua Fraksi DPR
Anggota DPR menghadiri Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/5). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Rapat paripurna ke-32 DPR RI tentang pembahasan RUU Penyelenggaraan Pemilu memasuki masa skors 2 jam hingga pukul 16.00 nanti.

Selain untuk memberikan jeda istirahat, rapat yang diadakan pada Kamis (20/7/2017) ini sekaligus untuk memberikan kesempatan bagi para fraksi di DPR melakukan pendekatan politik untuk memantapkan pilihannya jelang pengambilan keputusan nanti.

“Kita ke semua fraksi secara bersama-sama,” jelas Agus Gumiwang Kartasasmita selaku sekretaris fraksi Partai Golkar di DPR RI.

Menurut Agus, setelah mendengarkan pendapat dari para partai dalam rapat paripurna tadi, keputusan Golkar untuk tetap memilih Paket A dalam opsi penyelenggaraan pemilu tidak bergeser sama sekali.

Golkar mengaku tetap satu suara dan tidak akan berubah hanya karena lobi politik yang akan dilakukan. Sebaliknya, Golkar, melalui ketua fraksi Robert J Kardinal akan melakukan pertemuan dengan ketua fraksi lainnya untuk memantapkan pilihannya.

“Tidak ada setengah kamar, tapi kita satu kamar. Pokoknya kita akan melakukan lobi-lobi. Kan biasa. Tidak ada masalah,” jelas Agus.

Sementara itu, Ketua DPR RI sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto mendukung penuh langkah Partai Golkar yang mempertahankan pilihan pada opsi paket A dengan tingkat presidential threshold 20-25%.

“Ini nanti dalam musyawarah akan kita lakukan (lobi-lobi) dan kelihatannya kalau musyawarah ga bisa ya voting. Tapi dari sisi jumlah, paket A kelihatannya lebih banyak,” katanya kepada Tirto.

Sebelumnya, partai-partai yang diketahui masih belum menetapkan pilihannya adalah PAN, PKB, PKS dan PPP. Keempat partai tersebut diketahui masih membuka peluang untuk perubahan pilihan opsi. PAN sendiri menawarkan untuk presidential threshold sebesar 10-15 persen, PPP tidak menyatakan pendapat, PKB tetap pada keputusan awal 0%, dan begitu juga untuk PKS.

“Kami mengajukan kepada pimpinan untuk melakukan lobi-lobi dan InsyaAllah kita bisa mencapai kata mufakat,” terang Yandri Susanto selaku sekretaris fraksi PAN pada rapat paripur hari ini.

Baca juga artikel terkait RUU PEMILU atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri