Menuju konten utama

Panitia Benarkan Seorang Peserta Aksi Reuni 212 Meninggal

“Betul, kemarin Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif, langsung hadir pada pukul 15.00 ke rumah duka,” kata Novel Bamukmin.

Panitia Benarkan Seorang Peserta Aksi Reuni 212 Meninggal
Umat muslim mengikuti aksi reuni 212 di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (2/12/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Ketua Media Center Reuni 212 Novel Bamukmin membenarkan kabar meninggalnya seorang peserta aksi Reuni 212, Idris.

“Betul, kemarin Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif, langsung hadir pada pukul 15.00 ke rumah duka,” kata dia ketika dihubungi Tirto, Senin (3/12/2018).

Slamet, lanjut Novel, menginstruksikan kepada para anggota PA 212 serta umat Islam untuk melayat kesana. Ia menambahkan almarhum dimakamkan pukul 09.00 WIB hari ini.

Novel mengatakan ia bersama Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Habiburokhman turut menyambangi rumah duka.

Idris meninggal usai mengikuti Reuni 212 sebab merasa tidak enak badan. Ia meninggal setelah terjatuh di parkiran motor dan dugaan kematian karena kelelahan.

Idris merupakan Ketua RW 08 Kampung Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Rencananya, jenazah akan dimakamkan di TPU Kober, Rawa Bunga. Ia meninggalkan seorang istri, Nur Aida dan dua anak Erin Kalina (26) dan Muhammad Fadli (24).

Reuni 212 yang berlangsung di kawasan Monas pada Minggu (2/12/2018) dihadiri oleh beberapa tokoh politik. Calon presiden Prabowo Subianto menjadi tamu kehormatan dalam acara ini. Dalam pidatonya, Prabowo menghindari pembahasan seputar politik karena statusnya sebagai calon presiden.

Para peserta reuni berasal dari beberapa daerah seperti Tasikmalaya, Ciamis, dan bahkan Maluku. Biasanya mereka datang bergerombol dari daerah asal menggunakan bus.

Di antara banyak kejadian pada Reuni 212, salah satu yang paling patut disorot adalah pesan politik Rizieq Shihab. Lewat live streaming dari Makkah, ia mengatakan agar tahun depan, "kita harus ganti presiden."

Rizieq juga berpesan agar memilih capres dan cawapres hasil ijtima ulama, dan itu tak lain adalah Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Rizieq memang tak secara eksplisit menyebut nama keduanya.

Pesan ini patut disorot karena sejak jauh-jauh hari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengatakan akan mengawasi Reuni Akbar 212 karena rentan jadi ajang kampanye.

Baca juga artikel terkait REUNI 212 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri