tirto.id - Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurachman merespons ucapan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab yang menyinggung TNI-Polri. Ia menilai ucapan Rizieq yang menggunakan bahasa kotor dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW tidak pantas.
“Karena habib atau kiai itu selalu hatinya baik, pikirannya baik, ucapannya baik, dan tindakannya baik. Jadi kalau ucapan tidak baik, itu bukan habib,” ujar Dudung di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
Dudung berpendapat Islam adalah agama yang "rahmatan lil alamin", mengajarkan kasih sayang kepada semesta, tak hanya manusia.
“Ucapan dan tindakan itu harus baik. Saya sebagai orang Islam itu (merasa) prihatin kalau ada seorang habib di peringatan maulid nabi, bahasa-bahasanya kotor. Saya prihatin dan tidak terima sebagai Muslim,” tutur Dudung.
Dalam ceramah pada 14 November, Rizieq sempat menyinggung aparat yang melindungi penghina dirinya. Bukannya diproses hukum, Rizieq menilai aparat malah melindungi orang tersebut. Pernyataan Rizieq disambut riuh oleh massa FPI.
Video yang diunggah akun YouTube FRONT TV, memperlihatkan kerumunan massa yang tak menaati protokol kesehatan dalam masa pandemi COVID-19. Mereka yang hadir tak mengenakan masker dengan benar, duduk berdempet tanpa menjaga jarak. Padahal, dalam masa pembatasan sosial berskala besar, perkumpulan massa dalam jumlah besar tak diizinkan karena berpotensi menularkan virus COVID-19. Acara itu berlangsung sekira lima jam di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Gilang Ramadhan