tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan waktu selama tiga hari kepada para panelis untuk menyusun pertanyaan debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pada H-1 sebelum debat ketiga, Sabtu (16/3/2019), para panelis sudah harus menyerahkan rumusan pertanyaan debat ketiga yang akan diikuti dua calon wakil presiden (cawapres), Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.
"Selama 3 hari panelis berkumpul untuk menyusun soal debat. H-1 debat daftar pertanyaan diserahkan ke KPU," ujar Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Rabu (13/3/2019).
Wahyu menerangkan, KPU telah menyampaikan ke panelis mengenai teknis penyusunan daftar pertanyaan debat, mulai dari jumlah pertanyaan keseluruhan, hingga jumlah pertanyaan di setiap temanya.
Setelah pertanyaan tersusun, panelis diminta untuk menjaga kerahasiaan. Tak hanya panelis, moderator pada debat ketiga yakni Alfito Deanova dan Putri Ayuningtyas juga diminta menjaga kerahasiaan pertanyaan debat.
Sama seperti dua debat sebelumnya, KPU meminta panelis dan moderator untuk menandatangani pakta integritas pada siang hari ini di Hotel Sultan, Jakarta.
"Sudah prosedur tetap setiap panelis nanti akan tandatangani pakta integritas yang didalamnya mengatur menjaga kerahasiaan soal," ujar Wahyu.
Sembilan orang telah dipilih KPU untuk menjadi panelis debat ketiga yang akan membahas seputar pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya. Dua cawapres, yakni Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yamg telah disusun panelis dari latar belakang budayawan, aktivis pekerja migran hingga kalangan praktisi kesehatan.
Berikut sembilan nama panelis debat ketiga:
1. Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar periode 2018-2022 dan Guru Besar Sosiologi Unhas.
2. Prof Dr Chairil Effendy MS, Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak Periode 2007- 2011. Profesor Sastra Untan (bidang sastra Nusantara, pegiat budaya).
3. Prof Dr Ir Samsul Rizal, Rektor Unsyiah Periode 2018-2022 (periode kedua).
4. Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof KH Yudian Wahyudi.
5. Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Prof Subhilhar, MA, Ph.D.
6. Sastrawan dan budayawan, Radhar Panca Dahana.
7. Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah.
8. Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI periode 2018-2021) yang juga dosen Universitas Airlangga, Prof Dr David S Perdanakusuma dr Sp BP-RE(K).
9. Rektor Universitas Diponegoro periode 2019-2024, Prof H Yos Johan Utama SH M.Hum.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri