Menuju konten utama

Pandemi Corona di Italia, Diego Godin Kritik Respons Lambat Serie A

Diego Godin mengkritik respons lambat pengelola Serie A terhadap pandemi corona di Italia.

Pandemi Corona di Italia, Diego Godin Kritik Respons Lambat Serie A
Pemain Inter Milan, Romelu Lukaku, tengah, memberi hormat kepada para penggemar di akhir Liga Eropa, babak 32 leg pertama, pertandingan sepak bola antara PFC Ludogorets Razgrad dan Inter Milan di Huvepharma Arena di Razgrad, Bulgaria, Kamis, 20 Februari 2020. Vadim Ghirda/AP

tirto.id - Bek Inter Milan, Diego Godin mengaku kecewa atas langkah pengelola Serie A Liga Italia yang sempat tetap menggelar pertandingan meski virus corona COVID-19 sudah merebak di Italia. Menurut Godin, para pemain seperti didesak untuk terus berlaga dalam ancaman terpapar virus.

"Mereka (pengelola Serie A) terus saja mengulur-ulur untuk melihat apakah kami bisa terus bermain atau tidak, sampai situasinya benar-benar sudah tidak memungkinkan," kata Godin kepada ESPN.

Ungkapan Diego Godin itu merujuk pada tahap-tahap penghentian sementara Serie A. Kasus positif virus corona di Italia terkonfirmasi pertama kali pada 31 Januari 2020. Sejak saat itu, jumlah kasus positif terus bertambah dengan signifikan.

Keputusan penundaan pertandingan baru terjadi pada 22 Februari 2020, ketika Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte melarang semua event olahraga di wilayah Lombardy dan Veneto. Pekan tersebut, ada 4 laga Serie A yang dihentikan. Namun, pertandingan Serie A di wilayah lain berlanjut.

Penundaan laga-laga Serie A sepenuhnya baru berlaku pada 9 Maret 2020 malam hari, berdasarkan Dekret Perdana Menteri. Pada pekan tersebut, masih ada pertandingan yang digelar, termasuk laga Derby d’Italia antara Juventus vs Inter di Stadion Allianz.

Laga yang dimenangi Juve dengan skor 2-0 tersebut dipandang Godin tidak perlu dimainkan jika pihak penyelenggara kompetisi paham dengan bahaya para pemain terjangkit virus corona.

Pada 11 Maret 2020, bek Juventus, Daniele Rugani dinyatakan positif COVID-19. Ia menjadi pemain pertama Serie A yang terpapar virus ini. Hal tersebut membuat Juventus dan Inter Milan langsung menerapkan karantina terhadap para member mereka.

“Kami terus bermain dan berlatih dalam beberapa pekan. Kami juga harus bermain tanpa penonton. Sampai suatu ketika, ada seorang pemain Juventus diketahui positif corona. Hal itu membuat kami dan para pemain Juventus harus dikarantina,” terang Godin.

“Kompetisi lantas dihentikan. Sudah pasti dari laga tersebut bisa saja ada pemain lain yang sudah terinfeksi. Oleh karenanya kami semua harus menjalani karantina,” tambahnya.

Dua pemain Juventus lain kemudian dinyatakan positif corona, yaitu Blaise Matuidi dan Paulo Dybala.

Berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Johns Hopkins University hingga Sabtu (28/3/2020), Italia adalah negara dengan kasus positif COVID-19 terbanyak kedua di dunia dengan total 92.472 positif Covid-19, di bawah Amerika Serikat (124.686 kasus). Terkait kematian karena pengaruh corona, Italia adalah negara dengan jumlah tertinggi: 10.023 korban jiwa.

Baca juga artikel terkait LIGA ITALIA atau tulisan lainnya dari Wan Faizal

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Wan Faizal
Penulis: Wan Faizal
Editor: Fitra Firdaus