389 Pasien Corona COVID-19 Sudah Dirawat di RS Darurat Wisma Atlet

tirto.id - Sebanyak 389 pasien terkait corona COVID-19 tengah dirawat di RS Darurat Wisma Atlet. Hal tersebut disampaikan Kasdam Jaya sekaligus Wakil Kopasgabpad RS Darurat Brigjen TNI M Saleh.

"Total rawat inap 389 orang, pria sebanyak 242 orang, wanita 147 orang," kata Saleh dalam pernyataan yang diterima Minggu (29/3/2020), sebagaimana dilansir Antara.

Dari jumlah tersebut sebanyak 79 orang kini berstatus positif COVID-19, 86 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), sedangkan 224 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Wisma Atlet Kemayoran resmi difungsikan sebagai RS Darurat COVID-19 oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (23/3). RS tersebut memiliki total kapasitas untuk menampung 12 ribu orang.

Menurut laman resmi corona.jakarta.go.id, pada Minggu tercatat terdapat 1.155 kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut, 994 orang sedang menjalani perawatan, 59 orang dinyatakan sembuh, dan 102 meninggal dunia.

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono mengatakan Rumah Sakit (RS) Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta tidak menerima pasien yang berusia di bawah 15 tahun atau kategori anak-anak, Kamis (26/3/2020).

Sementara itu, jumlah kasus pasien yang terkonfirmasi positif virus corona COVID-19 di Indonesia terus bertambah. Per hari ini, Minggu (29/3/2020) pukul 12.00 WIB jumlah kasus positif virus corona COVID-10 bertambah sebanyak 130.

“Kasus positif bertambah sebanyak 130 kasus, sehingga total menjadi 1.285 kasus,” kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona COVID-19 Achmad Yurianto di Jakarta, Minggu (29/3/2020).

Jumlah kematian juga kian bertambah setiap harinya, yakni per hari ini ada 12 orang yang dinyatakan meninggal akibat virus corona COVID-19 sehingga jumlah total keseluruhan yang meninggal dunia mencapai angka 114 orang.

Sementara pasien yang berhasil sembuh juga bertambah yakni totalnya kini ada 64 orang. "Oleh karena itu, mari sadari betul penambahan kasus positif ini sekali lagi masih menggambarkan di lingkungan masyarakat masih ada kasus positif yang belum isolasi," ucap Yurianto.