tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Bara Hasibuan, menyampaikan kontrak PAN untuk mendukung pasangan calon 02 Prabowo-Sandiaga dalam Pilpres 2019 hanya berlaku sampai Pilpres. Setelah itu, masih terbuka kemungkinan untuk koalisi, termasuk dengan kubu seberang, paslon 01 Jokowi-Ma'ruf.
"Segala kemungkinan bisa terjadi, komitmen kami kan hanya sampai pemilihan presiden," kata Bara saat ditemui di DPP PAN, Jakarta Pusat, pada Sabtu (4/5/2019).
"Secara de facto pemilihan presiden sudah selesai, walaupun kita menunggu dulu hasil dari KPU," tambahnya.
Bara menyampaikan bahwa salah satu keputusan yang dinilai paling rasional untuk partai adalah merapat ke kubu seberang, yakni paslon 01.
"[Merapat ke paslon 01 adalah] satu pilihan rasional yang tentu bisa kita pertimbangkan," kata Bara.
Bara pun menyampaikan mau membicarakan terlebih dahulu. Namun, keputusan yang diambil akan didasarkan pada pertimbangan yang rasional dan baik untuk PAN.
"Nanti kita bicarakan, yang penting kita mengambil keputusan secara rasional, bukan secara emosional, bukan berdasarkan like or dislike," kata Bara.
"Apa yang terbaik untuk partai," tambahnya.
Bara pun menjelaskan bagaimana posisi PAN selama ini memang hampir selalu terlibat dalam pemerintahan. "Kita memang lebih banyak dalam pemerintahan," ujarnya.
Berdasarkan data Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Jumat (3/5/2019) pukul 10.15 WIB, Jokowi-Ma'ruf unggul 55,94 persen, sementara Prabowo-Sandi berada di 44,06 persen. Paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf masih unggul dari paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga.
Dari data Situng tersebut, suara yang masuk telah mencapai 513.272 dari 813.350 TPS atau sekitar 63,10 persen, dengan rician Jokowi-Ma'ruf memperoleh 54.103.439 suara (setara 55,94 persen), sementara Prabowo-Sandi menyusul di belakangnya dengan raihan suara 42.607.412 (44,06 persen).
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Maya Saputri