Menuju konten utama
Mudik Lebaran 2019

ORI Soroti Kondisi Terminal Mudik Baranangsiang yang Masih Kumuh

Jelang Lebaran 2019, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menyoroti terminal Baranangsiang, Bogor sebagai salah satu yang kondisinya terburuk untuk memberangkatkan pemudik.

ORI Soroti Kondisi Terminal Mudik Baranangsiang yang Masih Kumuh
Sejumlah bus antar kota antar provinsi menunggu penumpang di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (7/1/2019). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya.

tirto.id - Jelang Lebaran 2019, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menyoroti sejumlah keadaan terminal yang akan digunakan untuk memberangkatkan pemudik.

Anggota ORI, Alvin Lie mengatakan dari enam terminal yang dipantau timnya, terminal Baranangsiang (Bogor) menjadi salah satu yang terburuk.

“Baranangsiang ini paling mengenaskan. Tidak perlu dibaca [detailnya] lanjut saja fotonya. Sangat kumuh, sangat tidak manusiawi dan tidak menghargai publik. Loketnya seperti warung,” ucap Alvin dalam acara bertajuk “Ngabuburit Bareng Ombudsman” di Gedung ORI pada Kamis (23/5).

Menurutnya, kondisi yang ditunjukkan tergolong kumuh dan tidak representatif untuk digunakan oleh publik. Ruang tunggu hingga toilet, katanya, tergolong tidak layak. Ia pun menyayangkan walaupun sudah diberi rekomendasi, tetapi tidak banyak perubahan dilakukan.

“Tahun lalu sudah jadi sorotan tapi ternyata tahun ini makin buruk karena tidak jelas siapa pengelolanya,” ucap Alvin.

Sementara itu, Terminal Leuwipanjang, Bandung juga menjadi sorotan lantaran tempat itu tidak memiliki loket tiket hingga area istirahat pengemudi. Lalu toilet juga dalam keadaan berbayar. Kondisi terminal, kata Alvin, juga kotor.

“Ruang terminalnya kotor dan bau,” ucap Alvin.

Terminal lainnya seperti Pulogebang, Jakarta Timur juga punya masalah lain seperti call center yang tidak berfungsi. Lalu ia juga menyayangkan keberadaan penjualan tiket online yang dihapus setelah sempat diberlakukan.

Sementara itu, terminal seperti Stasiun Bandung juga didapati memliki masalah pada pungutan uang parkir meskipun pengendara hanya ingin mengantar, tetapi di saat yang sama pengelola tak menyediakan tempat parkir. Kendala lain juga ditemukan pada persoalan difabel yang belum cukup terakomodir.

Dua terminal lain seperti Pasar Senen dan Jatijajar Depok, menurutnya, masih cukup baik. Di dua terminal ini masih terdapat ruang tunggu bagi pengemudi dan memiliki troli dan loket yang baik.

Bagi terminal Pasar Senen, katanya, sudah jauh lebih baik dan memiliki banyak kemajuan. Baik itu ruang laktasi, ruang merokok, penjualan tiket mandiri, hingga renovasi kanopi ruang tunggu penumpang.

“Stasiun Pasar Senan banyak kemajuan,” ucap Alvin.

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN 2019 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri