Menuju konten utama

Optimalkan Pendidikan Karakter, Kemendikbud Kembali Adakan BBM

Kemendikbud kembali menyelenggarakan program Belajar Bersama Maestro (BBM) pada tahun 2019 ini yang bertujuan mengoptimalkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) murid-murid sekolah di Indonesia.

Optimalkan Pendidikan Karakter, Kemendikbud Kembali Adakan BBM
Penari mementaskan Tari Randu Kentir saat kegiatan Belajar Bersama Maestro di Sanggar Tari Wangi Indriya di Tambi, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (13/7/2018). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

tirto.id - Dalam rangka mengoptimalkan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) pada murid-murid sekolah yang ada di Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan kembali menyelenggarakan program Belajar Bersama Maestro (BBM) pada tahun 2019.

Direktur Kesenian Kemendikbud Restu Gunawan menjelaskan, program BBM tersebut sebagai ikthiar mengadopsi falsafah pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

Menurutnya, para murid perlu melakukan apa yang disebut Ki Hadjar sebagai olah pikir, olah hati, olah badan, dan olah rasa. Sehingga daya intelektualitas, religiusitas, raga dan kepekaannya teruji.

"Jadi anak-anak yang cerdas itu harus mempunyai empat hal ini. Intelektualnya bagus, religiusnya bagus, olah rasanya, dan olahraganya juga bagus. Olah rasa itu adanya di kesenian," ujarnya melalui pesan singkat, Senin (21/1/2019).

Setiap tahunnya, kata Restu, para murid terpilih yang terdiri sebanyak 20 orang akan belajar bersama 20 maestro yang juga telah dikurasi oleh Kemendikbud yang akan berlangsung setiap masa liburan sekolah tiba, yakni selama dua minggu.

Restu menjelaskan, program BBM ini bukan ditujukan untuk mencetak para seniman baru. Melainkan untuk belajar mengenai ilmu kehidupan, termasuk bagaimana kegigihan seorang maestro seni bisa mencapai posisinya saat ini.

"Tujuannya bukan mendidk siswa jadi seniman. Tapi bagaimana belajar dari seorang maestro bahwa menjadi seperti itu bukan ujug-ujug datang, mungkin dari ketekunannya, juga keseriusannya, mungkin juga bemacam-macam hal lain seseorang bisa menjadi maestro," paparnya.

Sebelumnya pada tahun 2018 lalu, Kemendikbud sudah menyelenggarakan program BBM. Dengan melibatkan 20 maestro seni dari lintas bidang antara lain seni tari, musik, teater, seni rupa, dan seni media.

Beberapa nama maestro seperti Didik Ninik Thowok, Gilang Ramadhan, Ayu Laksmi, Hanafi, Fendi Siregar, dan Made Sidia mengampu 15-20 peserta didik dalam program tersebut.

"Memang [sejauh ini] baru 300 siswa yang terlibat. Kami berusaha menjaring siswa itu seluas mungkin dengan sistem dan kami akan kurasi," terang Restu.

Bagi para murid yang hendak ikut, bisa mendaftarkan diri melalui laman bbm.kemdikbud.go.id.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN ANAK atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno