Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

OECD Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sentuh 4,9% di 2021

OECD atau Organisasi Kerja Sama Ekonomi Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 akan mencapai 4,9%.

OECD Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sentuh 4,9% di 2021
Petugas beraktivitas saat bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/11/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

tirto.id - Organisasi Kerja Sama Ekonomi Dunia atau OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 akan mencapai 4,9 persen. Angka ini diperoleh dari survei OECD awal 2021 dan membaik dari prediksi OECD sebelumnya yang berkisar 4 persen saja.

Perolehan ini juga membaik secara signifikan dari realisasi pertumbuhan 2020 yang terkontraksi 2,1 persen. Prediksi OECD ini juga mendekati prediksi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang berada di kisaran 5 persen untuk 2021.

Sekretaris Jenderal OECD Angel Gurría mengatakan capaian ini tak lepas dari cara Indonesia merespons pandemi pada 2020. Pasalnya langkah yang diambil Indonesia tahun lalu mampu menahan laju perlambatan ekonomi selama pandemi COVID-19.

Salah satunya dengan menggelontorkan stimulus setara 4,3 persen PDB, kata dia. Hal ini diyakini membantu pemerintah dalam menolong rumah tangga dan perusahaan yang terdampak pandemi COVID-19.

“Satu pelajaran penting dari respons Indonesia adalah kemampuan pemerintah melonggarkan aturan fiskalnya tanpa membahayakan stabilitas keuangan publik. Karena kehati-hatian sudah lama menjadi inti kebijakan fiskal pemerintah,” ucap Angel dalam konferensi pers virtual terkait peluncuran survei OECD, Kamis (18/3/2021).

Angel juga menyoroti posisi Indonesia yang terus menjaga independensi bank sentral. Hal ini menurutnya menjadi penting agar BI dapat menyediakan kebijakan moneter yang akomodatif tanpa munculnya rasa takut akan kenaikan inflasi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pemerintah akan berupaya melanjutkan pemulihan ekonomi yang sudah mulai terjadi pada akhir 2020. Terutama dari sisi ekspor dan permintaan domestik yang sudah relatif mengalami kenaikan.

Di saat yang sama pemerintah akan tetap menjaga disiplin fiskalnya. Meski demikian, Sri Mulyani memastikan pemerintah tak akan buru-buru mengembalikan defisit ke level semula karena akan menimbulkan dampak pada ekonomi yang sedang berangsur pulih.

“Kami akan memastikan pemulihan terus berlanjut dan mempercepatnya dengan mendalami pada area mana saja yang membutuhkan dukungan kebijakan. Hal ini akan dilakukan dengan transparan dan akuntabel,” ucap Sri Mulyani dalam peluncuran survei secara virtual.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI 2021 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz