Indeks Pertumbuhan Ekonomi 2021

Menteri Keuangan, Sri Mulyani menuturkan ekonomi tahun 2021 merupakan pencapaian penting di dalam tonggak pemulihan ekonomi Indonesia

BPS mencatat ekonomi Indonesia selama 2021 tumbuh sebesar 3,69 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2020.

Menkeu Sri Mulyani mengatakan kemungkinan realisasi pertumbuhan ekonomi selama 2021 masih di bawah asumsi APBN 2021 yang sebesar 5 persen.

Ekonom senior Indef Aviliani memberikan sejumlah saran agar target ekonomi Indonesia tumbuh 4% sepanjang 2021 tercapai.

Meskipun aktivitas ekonomi pada Q3-2021 masih terbatas akibat PPKM, namun perekonomian masih tumbuh positif hampir di semua wilayah Indonesia.

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2021 mencapai 3,51 persen secara year on year (yoy).

Menkeu Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021 akan berada pada kisaran 4,3 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono sebut pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 melejit sampai 7,07% karena beberapa faktor, salah satunya adalah low base.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan perekonomian Indonesia pada kuartal II 2021 tumbuh 7,07 persen secara yoy.

Ekonomi Indonesia pada tahun 2021 diperkirakan tumbuh di kisaran 3,7 hingga 4,5 persen.

Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga bisa mencapai 4 persen selama PPKM Darurat berhasil mengendalikan COVID-19.

Ekonom CORE Faisal menilai lonjakan kasus COVID-19 akan membuat target pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan sulit tercapai.

Proyeksi Bank Dunia didasarkan pada adanya kondisi pandemi yang terkendali dan ekonomi global yang terus menguat.

Ekonom CORE Mohammad Faisal menilai sebelum ada lonjakan kasus Corona, target pertumbuhan ekonomi Q2 sudah terlalu tinggi.

Proses pemulihan ekonomi berjalan. Menkeu Sri Mulyani memperkirakan ekonomi bisa tumbuh 7,1-8,3% pada kuartal II.

Bank Mandiri memperkirakan ekonomi RI tumbuh 4,4 persen pada 2021. Syaratnya, pandemi harus terus terkendali.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan sektor transportasi dan pergudangan memberi kontribusi 0,54%.

Perbaikan ekonomi ditopang peningkatan vaksinasi anti-Corona dan pembukaan aktivitas ekonomi.

Angka ini lebih rendah dari prediksi BI sebelumnya yang mencapai 4,3-5,3 persen.

Angka 6,7 persen itu dipandang sebagai angka minimum agar Indonesia bisa kembali ke 5 persen year on year.