Menuju konten utama

Obama Sampaikan Pidato Perpisahan untuk Besarkan Hati Rakyat

Untuk membesarkan hati para pendukungnya, Presiden Barack Obama akan menyampaikan pidato perpisahan soal pencapaian selama masa dia menjabat yang isinya pencapaian dan nostalgia selama ia menjabat

Obama Sampaikan Pidato Perpisahan untuk Besarkan Hati Rakyat
Presiden AS Barack Obama mengikuti konferensi pers di Gedung Putih, Washington, Senin (14/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst.

tirto.id - Untuk membesarkan hati para pendukungnya, Presiden Barack Obama akan menyampaikan pidato perpisahan soal pencapaian selama masa dia menjabat yang isinya penuh nostalgia selama ia menjabat.

Pidato tersebut akan disampaikan di McCormick Place, Balai Sidang Utama Kota, pada Selasa (11/1/2017) malam waktu setempat atau Rabu dini hari waktu Indonesia, seperti dikutip dari Antara.

Obama berusaha membangkitkan optimisme pendukungnya mengenai masa depan negara yang telah kehilangan semangat pasca terpilihnya Donald Trump dari Partai Republik. Presiden dari Partai Demokrat itu merasa bernostalgia saat bersiap meninggalkan Gedung Putih setelah delapan tahun menjabat.

Pencapaian kebijakan utamanya goncang setelah Trump terpilih pada 8 November lalu. Trump mengancam membatalkan kebijakan-kebijakan Obama mulai dari reformasi layanan kesehatan hingga pengendalian perubahan iklim.

Dalam pidatonya, pada Selasa pukul 20.00 (Rabu 02.00 GMT), Obama akan bicara tentang bagaimana pengalamannya di Chicago - pada awal karir politiknya - mengajarkan dia bahwa perubahan terjadi dari akar rumput.

"Saya pertama datang ke Chicago ketika berusia dua puluhan, masih berusaha mencari tahu siapa saya; masih mencari tujuan hidup saya," demikian kutipan pidato Obama yang disiarkan oleh Gedung Putih.

"Di lingkungan yang tidak jauh dari sini tempat saya mulai bekerja dengan kelompok-kelompok gereja dalam bayangan pabrik baja yang tutup. Di jalan-jalan itulah saya menyaksikan kekuatan iman, dan martabat senyap para pekerja menghadapi perjuangan dan kehilangan."

Ibu Negara Michelle Obama, Wakil Presiden Joe Biden dan istrinya Jill Biden, serta staf dan bekas staf Gedung Putih dan petugas kampanye akan menghadiri pidato itu.

"Presiden tidak boleh terlalu sentimentil, tapi mengingat keadaan, saya pikir akan tidak realistis mengharapkan seseorang tidak merasakan beberapa nostalgia pada saat seperti ini," juru bicaranya, Josh Earnest, kepara para pewarta yang melakukan perjalanan dengan Obama.

Bahkan perjalanan terakhir di pesawat kepresidenan diwarnai rasa sedih. Dalam perjalanan ke-44 Obama menggunakan pesawat kepresidenan, dia mengatakan dia akan merindukan ketika nanti meninggalkan kantor kepresidenan.

Hampir seluruh waktu Obama dihabiskan di pesawat, hampir 2.800 jam atau 116 hari selama menjabat sebagai presiden, kata Earnest sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

Obama mengatakan dia berencana merefleksikan pencapaian pemerintahannya dalam pidatonya, menyemangati para pendukungnya untuk memperjuangkan isu-isu seperti lingkungan, hak kaum gay dan kesetaraan ekonomi.

Obama berencana tetap berada di Washington dalam dua tahun ke depan sementara anak perempuannya yang lebih muda, Sasha, menyelesaikan sekolah menengah.

Baca juga artikel terkait PIDATO PRESIDEN atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri