tirto.id - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menilai berbagai polemik KPK (Revisi UU KPK hingga proses peralihan status kepegawaian) akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Khususnya, menyoal keputusan investasi asing untuk dalam negeri.
"Isu ini dilihat seolah negara tidak serius menangani pemberantasan korupsi. Maka investor yang baik akan berpikir berkali-kali untuk masuk ke Indonesia," ujarnya dalam diskusi daring, Minggu (20/6/2021).
Menurut Novel, kamar dagang yang berada di negara maju kerap berdiskusi dengan KPK sebelum memutuskan untuk melakukan investasi di Indonesia. Terlebih lagi indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia tahun 2020 turun tiga poin dari 2019 dan turun peringkat dari 85 ke 102.
"Ini merugikan kita semua. Dalam kondisi seperti ini [Pandemi COVID-19] kita berharap investasi mendorong perekonomian," tukasnya.
Novel Baswedan menjadi salah satu pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos asesmen tes wawasan kebangsaan bersama 75 orang lainnya. Ia dinilai tidak memiliki kesetiaan terhadap pancasila, uud 1945, NKRI, dan pemerintahan yang sah.
Sampai dengan saat ini Novel dan pegawai tidak lolos lainnya masih memperjuangkan keadilan dengan menantikan hasil pengusutan Komnas HAM dan Ombudsman RI terhadap proses TWK KPK tersebut.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Restu Diantina Putri