Menuju konten utama

Nonton Film Badarawuhi di Desa Penari, Sinopsis, & Daftar Pemain

Sinopsis film Badarawuhi di Desa Penari mengisahkan asal usul Badarawuhi, sosok paling ditakuti di sebuah desa misterius. Baca sinopsis lengkapnya di sini.

Nonton Film Badarawuhi di Desa Penari, Sinopsis, & Daftar Pemain
Badarawuhi di Desa Penari. youtube/CGV

tirto.id - Badarawuhi di Desa Penari merupakan film horor bagian dari Simpleman’s Universe yang dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Tanah Air pada 11 April 2024. Film berdurasi 122 menit ini diklasifikasikan sebagai R13+.

Badarawuhi di Desa Penari merupakan lanjutan dari film KKN di Desa Penari. Seperti KKN di Desa Penari, film yang diproduksi oleh MD Pictures ini juga mengambil latar cerita di Desa Penari.

Berbeda dari film sebelumnya, film Badarwahui di Desa Penari dikerjakan oleh sutradara Kimo Stamboel. Adapun penulisan naskah kali ini dikerjakan secara kolaborasi oleh SimpleMan dan Lele Laila.

Selaras dengan judulnya, film ini bakal mengupas sosok bernama Badarawuhi, entitas yang paling mengerikan di Desa Penari. Pada film sebelumnya, sosok Badarawuhi ini memang masih menjadi misteri.

Berkat kesuksesan di film sebelumnya, aktor Aulia Sarah kembali dipercaya untuk memerankan Badarawuhi. Selain itu, ada pula wajah baru, Maudy Effrosina yang memerankan tokoh sentral bernama Mila.

Daftar Pemain Film Badarwuhi di Desa Penari

Selain Aulia Sarah dan Maudy Effrosina masih terdapat pemain lain film Badarawuhi di Desa Penari. Dilansir situs IMDb, berikut ini daftar pemain sekaligus perannya dalam film Badarwuhi di Desa Penari.

  • Jourdy Pranata (Yuda)
  • M. Iqbal Sulaiman (Jito)
  • Ardit Erwandha (Arya)
  • Claresta Taufan Kusumarina (Ratih)
  • Diding Boneng (Mbah Buyut)
  • Aming Sugandhi (Mbah Buyut Muda)
  • Dinda Kanyadewi (Ibu Ratih)
  • Pipien Putri (Mbah Putri)
  • Maryam Supraba (Inggit)
  • Bima Sena (Prabu)
  • Putri Permata (Sundari)
  • Baiq Vania Estiningtyas Sagita (Santika)
  • Baiq Nathania Elvaretta Sagita (Jiyanti)

Sinopsis Film Badarawuhi di Desa Penari

Film Badarawuhi di Desa Penari mengisahkan tentang asal usul Badarawuhi, sosok paling ditakuti di sebuah desa misterius di Pulau Jawa. Seperti dikisahkan dalam film sebelumnya, Badarawuhi selalu mencari korban untuk menjadikannya penerusnya dari generasi ke generasi.

Film ini merupakan kisah awal sebelum Badarawuhi memilih rombongan mahasiswa KKN sebagai korban. Pasalnya, Badarawuhi pertama kali bertemu dengan Mila, seorang anak perempuan tengah berjuang merawat ibunya yang sakit parah.

Dalam keputusasaan atas kondisi ibunya, Mila memutuskan untuk mencari pertolongan dari seorang dukun. Dukun tersebut memberikan petunjuk untuk menyembuhkan ibunya dengan mengembalikan gelang penari bernama Kawaturih ke Desa Penari di timur Pulau Jawa.

Tanpa berpikir panjang, Mila berangkat ke desa tersebut bersama Yuda, Arya, dan Jito. Namun, setibanya di Desa Penari, mereka menemukan kondisi yang tidak menguntungkan.

Tetua desa yang disebut Mbah Buyut ternyata baru saja meninggal. Sementara Mbah Buyut Muda, dukun penggantinya sedang tidak ada di rumah.

Tak ada pilihan lain, mereka terpaksa menunggu lebih lama di desa tersebut. Selama menunggu, Mila dan teman-temannya mulai merasakan teror dari Badarawuhi dan siluman ularnya.

Tak tahan dengan teror yang mereka alami, Mila memutuskan untuk mengembalikan Kawaturih tanpa menunggu pengganti tetua desa. Sialnya, tindakannya ini ternyata memicu teror Badarawuhi yang semakin mengganas.

Terornya tidak hanya terjadi pada Mila melainkan juga pada semua orang di sekitarnya. Warga desa pun turut mendapat teror yang mematikan dari Badarawuhi. Dalam cuplikan film, terlihat ternak warga mati dan banyak ular berkeliaran di desa.

Berkaitan dengan teror mematikan tersebut, timbul pertanyaan apa sebenarnya hubungan antara Mila dan Badarawuhi? Untuk mengetahui kisah selengkapnya saksikan film hororBadwaruhi di Desa Penari di bioskop kesayangan Anda.

Baca juga artikel terkait FILM INDONESIA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Film
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Ibnu Azis