tirto.id - Sejumlah nelayan mengungkapkan kegembiraan mereka setelah pemerintah resmi membongkar pagar laut di Banten, Rabu (22/1/2025). Toyib (54), salah seorang nelayan di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, sangat bersyukur setelah pemerintah mencabut pagar laut misterius Banten yang selama ini mengganggu aktivitas para nelayan di wilayahnya.
"Gembira banget, gembira dalam arti, karena kalau sampai ini nggak dicabutin, yang jelas ini bakal dibangun rumah-rumah mewah kemungkinan," ujar Toyib saat ditemui Tirto di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Rabu (22/1/2025).
Toyib mengatakan selama ini nelayan di wilayahnya merasa terganggu dengan adanya pagar laut tersebut. Ia menyebut yang dibutuhkan para nelayan adalah lautan yang bebas dari gangguan, bukan justru pemasangan pagar-pagar laut tersebut.
"Karena emang butuh laut, nelayan ini butuh laut bukan butuh pagar-pagar begini," kata Toyib.
Sementara itu, nelayan lainnya yang ditemu Tirto, Maun (55), berharap ke depannya pemerintah dapat melakukan pengawasan dengan lebih baik sehingga kejadian seperti ini tidak terulang di kemudian hari.
"Untuk ke depannya agar lebih baik lah. jangan sampai terjadi seperti yang sekarang [untuk] kedua kalinya, kalau bisa sampai selamanya," ujar Maun pada Rabu (22/1/2025).
Para nelayan berharap, seluruh pihak yang terlibat dalam proses pembongkaran pagar laut di wilayahnya ini dapat lebih bersemangat untuk melakukan tugasnya. Mereka menegaskan kembali, laut Kabupaten Tangerang adalah milik para nelayan bukan milik salah satu pihak.
"Selanjutnya lebih semangat lagi, untuk hari-hari berikutnya, lebih giat lagi supaya jangan ada satu bambu pun yang tertancap di laut ini. Karena laut ini untuk kami para nelayan, bukan untuk para pejabat, laut ini punya nelayan seluruhnya," tegas Toyib.
Tim gabungan berjumlah 2.623 personel melakukan proses pembongkaran pagar laut misterius yang terpancang sepanjang 30,16 kilometer di pesisir laut Kabupaten Tangerang, sejak Rabu (22/1/2025).
Tim gabungan tersebut terdiri dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), TNI Angkatan Laut (AL), Polisi Air (Polair), Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Badan Keamanan Laut (Bakamla), Pemprov Banten, dan juga unsur nelayan.
Adapun proses pembongkaran pagar laut ini diketahui akan memakan waktu selama 10-15 hari.
"Harapannya seluruh pagar laut selesai dibongkar dalam waktu 10 sampai 15 hari," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono, dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Rabu (22/1/2025).
Penulis: Naufal Majid
Editor: Andrian Pratama Taher