Menuju konten utama

Natuna Jadi Lokasi Karantina, Menkes: Kompensasinya Doa

Menurut Terawan Agus Putranto pemerintah pusat, daerah dan masyarakat Natuna harus bahu membahu dalam menyelamatkan Indonesia, khususnya dari virus corona.

Natuna Jadi Lokasi Karantina, Menkes: Kompensasinya Doa
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto bersiap mengikuti foto bersama seusai pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Beranda Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.

tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto mengatakan tidak menyiapkan kompensasi apapun kepada warga Natuna, Kepulauan Riau karena wilayahnya digunakan sebagai lokasi karantina 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina karena virus corona, Selasa (4/2/2020).

"Enggak ada gitu-gitu (kompensasi, Red). Yang ada kita itu Kemenkes dan Pemda bertanggung jawab semuanya. Saya kan Menkes, semuanya saya tak mengizinkan mereka (masyarakat Natuna) untuk sakit atau terdampak," kata Terawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, melansir Antara.

Ia pun memastikan seluruh WNI yang baru kembali dari Wuhan, Cina tidak terjangkit virus corona.

"Doakan sehat semua. Kompensasinya ya doa itu semua lah. Kamu harus berdoa yang baiklah," imbuhnya.

Menurut dia, pemerintah pusat, daerah dan masyarakat Natuna harus bahu membahu dalam menyelamatkan Indonesia, khususnya dari virus corona.

Mengenai jaminan kepada masyarakat, kata Terawan, dirinya rela menjaminkan badannya saat berkontak langsung dengan WNI yang baru dievakuasi dari Wuhan.

"Ya, kalau saya bilang menjamin kan repot. Saya menjaminkan badan saya karena itu saya ada di garda terdepan saat pesawat datang, saya masuk pertama ke dalam pesawat menyapa seluruh warga sehat dari Wuhan yang datang. Nah, itu artinya saya menjaminkan," jelasnya.

Sementara itu, terkait stok masker yang mulai berkurang, Terawan menilai bukan sebuah masalah.

Menurutnya akan terjadi inefisiensi anggaran apabila seluruh masyarakat ingin menggunakan masker.

Meskipun harganya murah, tapi apabila dikalikan jumlah penduduk Indonesia, maka akan menghabiskan anggaran yang cukup besar.

"Nah Jangan sampai terjadi inefisiensi budgeting baik personal, keluarga maupun negara," ujarnya.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH