Menuju konten utama

Nasib Pasukan Kuning dan Oranye di Ibukota Kian Membaik

Nasib petugas kebersihan yang kerap mengenakan seragam warna kuning dan petugas Pemelihara Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) dengan seragam oranyenya di DKI Jakarta kini makin membaik.

Nasib Pasukan Kuning dan Oranye di Ibukota Kian Membaik
Petugas Pemelihara Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) DKI atau yang sering disebut pasukan oranye, menyapu jalanan di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Senin (23/1). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma.

tirto.id - Nasib petugas kebersihan yang kerap mengenakan seragam warna kuning dan petugas Pemelihara Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) dengan seragam oranyenya di DKI Jakarta kini makin membaik. Kondisi ini tercermin dari rasa syukur yang diungkap salah seorang Pasukan Kuning, Budhi Sulistyo, tentang gajinya yang sudah sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) dan tak pernah telat.

"Kami lebih diperhatikan. Gaji sudah naik standar UMR dan tiap tahun naik terus, tidak pernah telat pula. Kalau dulu kan suka pending, Kita jadi utang sana–sini apalagi di warung paling sering," kata Budhi disertai anggukan teman-temannya saat ditemui Antara pertengahan pekan ini.

Budhi adalah pekerja harian lepas (PHL) Pemprov DKI Jakarta yang bekerja menjaga kebersihan di daerah Monumen Nasional (Monas) dan sekitarnya. Dia menjelaskan upah yang diterima tiap bulan adalah Rp 3.35 juta, naik drastis dari yang sebelumnya Rp900 ribu saja.

Anggota Pasukan Kuning lain seperti Budhi juga diberikan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, bahkan busway gratis sebagai jaminan kerja yang layak. Rekan Budhi, Sri (42), menambahkan jika ada kecelakaan maka perawatannya gratis, sementara jika sampai meninggal pasti dapat santunan.

"Untuk BPJS Ketenagakerjaan, dulu pernah sosialisasi katanya kami punya saldo yang bisa dicairkan," kata Sri. "Syukur gaji sudah bagus, ada jaminan dari BPJS Ketenagakerjaan juga jadinya Kita kerja lebih semangat,” imbuhnya.

Manfaat Pasukan Kuning menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan sudah dirasakan oleh salah seorang keluarga Pasukan Kuning, ketika rekan mereka mengalami kecelakaan dan mengakibatkan meninggal dunia.

Samsudin (54) salah satu pengawas Pasukan Kuning berkata "Teman kami beberapa waktu lalu kesetrum saat lagi kerja di sekitar bundaran Hotel Indonesia dan akhirnya meninggal dunia. Keluarganya dapat santunan dari BPJS Ketenagakerjaan," katanya.

"Kami kan manusia jadi butuh perlindungan dari pemerintah," katanya.

Testomoni serupa juga diungkapkan oleh anggota Pasukan Oranye. David (42) misalnya. Ia adalah salah seorang petugas PPSU yang bertugas untuk penanganan prasarana dan sarana jalan. Petugas PSPU juga bertugas memperbaiki saluran air yang tersumbat serta memangkas ranting yang menutupi rambu lalu lintas.

David mengatakan telah bekerja sebagai PPSU selama dua tahun. Dulu ia pernah bekerja menjadi seorang teknisi di sebuah pabrik pembuat kemasan daerah Ancol, Jakarta Utara. Ayah dua anak ini terpaksa harus mengajukan pensiun dini karena kanker.

"Saya mengidap kanker fasofaring stadium 2, jadi dulu saya sering tidak masuk kerja. Jadi Saya keluar," katanya, yang kemudian menyambung bahwa di tahun 2014 lah ia tertarik untuk bergabung menjadi PPSU.

"Saya pikir pekerjaan ini sangat mulia yakni membuat lingkungan menjadi bersih yang tertib," ungkap Ketua regu PPSU zona Kelurahan Pasar Baru itu.

Satu hal yang membuat David menikmati pekerjaanya adalah kerena ia mendapat fasilitas BPJS. Ia mengaku telah mengetahui program BPJS, baik itu BPJS Ketenagakerjaan maupun Kesehatan. "Kerja Saya jadi tenang dan tambah semangat," tambah David.

Ia bercerita bahwa suatu ketika ia pernah mengalami peristiwa menantang saat bekerja yakni menangani saluran air yang ambruk di Jalan Perwira Jakarta. Saat itu arusnya sangat deras dan ada potensi ia bisa hanyut. Namun untungnya hal itu tak benar-benar terjadi dan ia bisa melanjutkan kerja dengan lancar.

Menurut dia, dirinya bisa saja tiba-tiba meninggal, baik itu karena penyakit ataupun karena kecelakaan kerja yang selalu mengancam. "Setidaknya dengan ikut BPJS Ketenagakerjaan, kalau Saya meninggal nanti, nasib anak dan istri gak terlalu miris, mereka bakal dapat santunan," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PASUKAN ORANYE atau tulisan lainnya dari Akhmad Muawal Hasan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Akhmad Muawal Hasan
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan