tirto.id - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai nasib menteri dari Partai Nasdem dalam wacana perombakan atau reshuffle kabinet kali ini tergantung pada kesepakatan yang telah dibangun oleh Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pertemuan terakhir keduanya pada akhir Januari lalu.
"Tergantung deal dari pertemuan yang lalu, Surya Paloh dengan Jokowi. Kalau dealnya Nasdem rekat kembali dengan Jokowi, satu visi misi terkait Pilpres ya mungkin reshuffle tidak akan menyasar Nasdem," kata Ujang saat dihubungi, Rabu (22/2/2023).
"Tapi kalau misal deal-nya tidak jadi, kemungkinan [menteri-menteri] Nasdem akan kena [reshuffle]," imbuhnya.
Ujang menegaskan kunci dari keputusan Jokowi dalam memutuskan apakah menteri-menteri Nasdem akan diganti atau tidak, adalah pertemuan empat mata Jokowi dengan Surya Paloh tersebut.
"Kalau berbeda pendapat, beda kepentingan dengan Jokowi di pemilu 2024 ya kemungkinan Nasdem akan di reshuffle," kata Ujang.
Sebelumnya, Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai Nasdem, Charles Meikyansyah menjelaskan alasan pemanggilan ketua umum Surya Paloh ke Istana Negara pada Kamis (26/1/2023).
Menurut dia, dalam pertemuan itu membahas sejumlah kepentingan bangsa setelah keduanya lama tak berjumpa.
“Saya pikir ini pertemuan yang sangat kuat, pertemuan yang sangat bagus untuk bangsa ini, di tengah dinamika kita saat ini," kata Meikyansyah saat dihubungi awak media pada Jumat (27/1/2023).
Saat dikonfirmasi apakah ada isu reshuffle, Meikyansyah enggan menjawab hal itu. Dirinya masih menunggu jawaban resmi dari Surya Paloh. “Kalau isi pertemuannya, saya juga lagi konfirmasi kepada Beliau, yaitu apa saja," jelasnya.
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Bayu Septianto