Menuju konten utama

Nasib Deddy Mizwar dalam Pilgub Jabar

PKS mengajukan kader sendiri, begitu juga Gerindra. Bagaimana nasib Deddy Mizwar?

Nasib Deddy Mizwar dalam Pilgub Jabar
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menjawab pertanyaan wartawan usai menyerahkan LHKPN di Gedung KPK Jakarta, Rabu (29/3). Deddy Mizwar mengaku jumlah harta yang dilaporkan dalam LHKPN yang merupakan kewajiban pejabat negara berjumlah sekitar Rp36 miliar. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pras/17.

tirto.id - Menyandang status sebagai petahana membikin Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, optimistis bisa bertarung di Pilgub Jabar 2018 mendatang. Kedekatannya dengan PKS yang mengusungnya pada Pilgub 2013 lalu jadi sebab Deddy tampak yakin PKS akan meminangnya.

Namun, alih-alih berharap begitu, PKS nyatanya lebih memilih kader mereka sendiri untuk dimajukan dalam Pilgub Jabar.

Ketimbang memilih Deddy, PKS kini lebih fokus untuk memajukan dan menaikkan elektabilitas dua kader mereka yakni Istri Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan yaitu Netty Heryawan, serta Wakil Walikota Bekasi yang juga merupakan ketua DPD PKS Jabar Achmad Syaikhu.

Sekretaris Umum DPW PKS Jawa Barat Abdul Hadi menerangkan nama ini muncul berdasarkan hasil musyawarah internal partai di tingkat daerah. Ia mengatakan, nama Netty masuk radar karena popularitas istri Aher cukup tinggi di mata publik bahkan Ahmad Syaikhu.

"Sekurangnya dua nama (diusulkan) kepada pusat, kemudian dimusyawarahkan secara komprehensif dengan memperhatikan skala-skala nasional," tutur Hadi kepada Tirto, kemarin (17/5).

Lalu bagaimana dengan dukungan terhadap Deddy Mizwar?

Pada Pilgub Jabar kali ini, PKS tidak bisa mengusung calonnya sendirian. Kursi mereka di DPRD hanya 12 Kursi, masih kurang 8 kursi dari batas ambang pengusungan. Karena itu koalisi mutlak dilakukan. Kans terbesar partai yang bisa diajak koalisi adalah Gerindra. Soal nasib Deddy ini, Hadi menuturkan diserahkan kepada Gerindra.

Berdasarkan rapat internal PKS Jawa Barat, Netty dan Syaikhu disodorkan untuk mendampingi Deddy, tak peduli komposisinya itu kader PKS yang menjadi Cagub dan Deddy yang Cawagub atau sebaliknya.

"PKS mempertimbangkan dua pilihan. Deddy-Netty atau Deddy-Syaikhu atau kebalikannya. Opsinya itu. Pendamping atau menemani Pak Deddy Mizwar," lanjut Hadi.

Di sinilah nasib Deddy terombang-ambing. Sama seperti PKS, Gerindra nyatanya lebih condong mengusung kader mereka sendiri ketimbang Deddy yang non-parpol. Mereka begitu berambisi mengulang kesuksesan Sandiaga Uno pada Pilgub DKI Jakarta lalu.

Dalam jumpa pers di depan wartawan kemarin (17/5). DPD Gerindra Jabar tetap keukeuh mengawal hasil Rapimda di Sentul, Kabupaten Bogor, awal Mei lalu yang menyatakan Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Mulyadi akan maju pada Pilgub Jabar 2018 nanti.

"Berkaitan dengan Pak Mulyadi, kita mendukung dan melaksanakan hasil Rapimda tersebut. Kita akan mendorong Pak Mulyadi untuk maju Pilgub," kata Ferry.

Sehari sebelumnya, Sekretaris DPD Gerindra Jabar, Abdul Haris Bobihoe dalam keterangan rilisnya pun membantah bahwa partainya akan mengusung Deddy Mizwar.

"Itu hoax. Kami sudah sepakat. Tidak ada (calon) yang lain. Calon gubernur yang akan Gerindra usung, ya, Pak Mulyadi. Ketua kami sudah sangat mumpuni untuk memajukan Jawa Barat. Sekali lagi, kami sudah pastikan untuk mengusung beliau, dan itu sudah disepakati di seluruh jajaran Gerindra,” ujarnya.

Tidak hanya itu, bertentangan dengan ucapan Hadi kepada Tirto yang menyebut koalisi Gerindra-PKS akan terlaksana di Pilgub Jabar, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai persekutuan itu belum pasti terjadi.

Arief menambahkan mereka masih membuka peluang untuk berkoalisi dengan partai lain. Sampai saat ini, Gerindra terus melakukan lobi-lobi dengan berbagai partai seperti PDIP, Golkar atau Demokrat.

"Enggak selamanya juga sama PKS, tapi memang kalau kedekatan sama PKS. (Tapi) belum tentu. Kadang-kadang tergantung dinamikanya," ucap Arief saat dihubungi Tirto. "Kemarin (Pilgub Jabar 2013) Gerindra sama Deddy, kan, enggak nyatu di Jabar. Gerindra waktu itu sama Demokrat (mengusung Dede Yusuf-Lex Laksamana)," kata Arief.

Ucapan petinggi Gerindra yakni Arief, Haris dan Ferry di atas tentu bertolak belakang dengan klaim Deddy Mizwar yang menyebut dia positif akan didukung Gerindra. Klaim ini diucapkan Deddy setelah ia hadir dalam Rapimda Gerindra DPD Jabar di Sentul Bogor, Senin, 1 Mei 2017 malam.

Kepada wartawan dia berkata: "Tiba-tiba di Rapimda tadi seluruh DPC dan DPD Jabar mendukung saya maju (sebagai gubernur). Insya Allah (saya didukung)," katanya. Ia menambahkan bahwa dirinya sudah berkomunikasi langsung dengan Prabowo.

Baca juga artikel terkait PILGUB JABAR 2018 atau tulisan lainnya dari Aqwam Fiazmi Hanifan

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Aqwam Fiazmi Hanifan
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan