tirto.id - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya tidak mempermasalahkan elektabilitas partainya disebut menurun setelah mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Hal itu dikatakan Willy untuk menanggapi hasil survei yang menyebutkan Partai Nasdem terancam gagal masuk parlemen karena perolehan suaranya tidak mencapai empat persen atau di bawah ketentuan parliamentary threshold.
"Ya, tidak apa-apa. Di survei lain kan lolos. Biasa saja, satu survei dengan survei lain ada perbedaan hasil. Kalau di survei yang lolos, kami Alhamdulillah," kata Willy saat dihubungi Tirto pada Rabu (2/11/2022).
Dari hasil survei tersebut, pihak partai Nasdem akan melakukan evaluasi internal secara menyeluruh. Sehingga bisa mengidentifikasi penyebab anjloknya elektabilitas dan bisa meningkatkan performa menjelang Pemilu 2024.
"Kalau di survei yang tidak lolos itu jadi catatan buat kami untuk mengidentifikasi apa yang jadi penyebabnya sehingga kami bisa memperbaiki diri. Begitu saja," jelasnya.
Dirinya menyebut, hasil survei Nasdem yang anjlok bukanlah yang pertama kali. Pihaknya mengeklaim pernah mengalami hal serupa dalam Pemilu sebelumnya. Sehingga Willy mengimbau kadernya untuk tidak perlu khawatir atas pilihan Nasdem kepada Anies Baswedan.
"Masih banyak waktu untuk berbenah. Apa lagi tren Nasdem memang begitu dalam survei tapi Alhamdulillah hasil di pemilu berbeda jauh. Dan itu sudah dibuktikan dalam dua pemilu terakhir. Semoga demikian juga pada pemilu 2024 mendatang. Terima kasih," terangnya.
Dalam waktu dekat koalisi pendukung Anies Baswedan yang terdiri dari Nasdem, PKS dan Demokrat mengagendakan acara pengukuhan dan deklarasi pada 10 November 2022.
Selain itu akan ada roadshow ke sejumlah kota, salah satunya adalah Medan. Willy berharap kegiatan-kegiatan tersebut dapat menjadi pengerek suara bagi Nasdem agar hasil survei kembali membaik.
"Itu bagian dari konsolidasi pasca deklarasi, kalau toh memiliki efek ekor jas tentu kita syukuri," tutur Willy.
Melansir Antara, dalam hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA disebutkan elektabilitas PDI Perjuangan tertinggi dibanding parpol lainnya. Partai banteng moncong putih meraih angka 20,19 persen, diikuti Partai Golkar 14,5 persen dan posisi ketiga Partai Gerindra 9,8 persen.
Posisi keempat diduduki oleh PKS dengan elektabilitas 8,3 persen, diikuti PKB dengan elektabilitas 5,9 persen. Posisi keenam diisi oleh Partai Demokrat dengan 5,4 persen dan ketujuh Partai Nasdem 3,9 persen. Sementara ketentuan ambang batas parlemen sebesar empat persen.
Survei LSI Denny JA dilakukan pada 11-20 September 2022 dengan melibatkan 1.200 responden. Metodologi sampling yakni multistage random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Survei ini memiliki tingkat margin of error sebesar 2,9 persen.
Sedangkan dalam hasil survei New Indonesia Research and Consulting disebutkan elektabilitas Nasdem kian anjlok usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ia menyebut elektabilitas Nasdem sebesar 3,8 persen atau berada di bawah ketentuan parliamentary threshold yakni empat persen.
Survei New Indonesia dilakukan pada 11 hingga 17 Oktober 2022 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,89 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky
