tirto.id - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Pusat Partai NasDem Effendi Choirie menyebut Partai Demokrat tidak yakin dengan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Ketidakyakinan itu dianggap menjadi alasan Demokrat mengizinkan kadernya mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di pemilu 2019.
"Demokrat kan sudah biasa dua kaki [...] Ini partai main dua kaki ini partai sedang tidak yakin dengan calon yang diusung ya kan? Tapi itu mungkin nasib perjalanan hidup yang dialami Demokrat," ujar Choirie di Kantor DPP NasDem, Jakarta, Selasa (11/9/2018).
Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memberi kebebasan sejumlah kadernya mendukung Jokowi-Ma'ruf. Keputusan yang disepakati Ketua Majelis Tinggi Demokrat Amir Syamsudin ini bertolak belakang dengan sikap partai itu. Secara kelembagaan, Partai Demokrat terdaftar sebagai pendukung Prabowo-Sandiga Uno.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menyebut, sikap abu-abu partainya adalah bagian upaya memenangi Pilpres tanpa mengorbankan Pileg. Ia mencontohkan, untuk daerah seperti Papua yang lebih dari 90 persen warganya mendukung Jokowi-Ma'ruf, memberi dispensasi adalah jalan paling realistis menyelamatkan suara Demokrat.
Choirie menyebut Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pendukung Jokowi-Ma'ruf tidak pernah membujuk atau memaksa kader partai lain mendukung jagoannya. Menurut Choirie, keputusan sejumlah kader Demokrat mendukung Jokowi-Ma'ruf murni karena pilihan mereka.
"Pak Jokowi dan koalisinya itu sama sekali tidak membujuk, merayu, mengajak, apalagi memaksa," kata Choirie.
Ia juga menyampaikan simpatinya terhadap mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang kerap disebut akan mendukung Jokowi-Ma'ruf. Soekarwo merupakan Ketua DPD Demokrat Jawa Timur.
Menurut Choirie, partainya akan menghormati apapun pilihan politik Soekarwo. Akan tetapi, ia menyebut akan banyak keuntungan yang diraih koalisi Jokowi-Ma'ruf jika akhirnya Soekarwo resmi mendukung pasangan itu.
"Andaikata Pak De Karwo mendukung Jokowi Alhamdulillah. Potensinya bagus pengalamannya berorganisasi, mantan aktivis dulu kan GMNI, pengalaman birokrasinya hebat, kemudian di politiknya juga bagus," kata Choirie.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Agung DH