Menuju konten utama

Najwa Shihab dan Grup Band ERK Turut Sambut Novel di KPK

Mereka akan berorasi dan memainkan lagu dari atas panggung yang berdiri di pelataran Gedung KPK.

Najwa Shihab dan Grup Band ERK Turut Sambut Novel di KPK
Suasana depan Gedung KPK menyambut kedatangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di pelataran gedung lembaga antirasuah, Kamis (22/2/2018). tirto.id/Lalu Rahadian

tirto.id - Grup Band Efek Rumah Kaca (ERK) akan meramaikan penyambutan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ke Indonesia. Selain ERK, jurnalis senior Najwa Shihab juga akan menyambangi Gedung KPK untuk menyambut Novel.

ERK dan Najwa dipastikan hadir bersama sejumlah aktivis antikorupsi dan tim kuasa hukum Novel. Mereka akan berorasi dan memainkan lagu dari atas panggung yang berdiri di pelataran Gedung KPK.

Keramaian di Gedung KPK, Kamis (22/2/2018), terjadi karena Novel akan menyambangi kantornya setelah mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Sebelum kembali ke Indonesia, Novel sudah 10 bulan berada di Singapura menjalani perawatan.

Adik sepupu Anies Baswedan ini dirawat di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak 12 April 2017, usai disiram air keras oleh dua pengendara motor di dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Penyiraman terjadi usai Novel salat subuh berjamaah di Masjid Al-Ihsan.

Yati Andriyani, salah satu penasihat hukum Novel, mengatakan kepulangan kliennya ini harus dimaknai sebagai pengingat buat Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan kasus penyerangan. “Tidak hanya dimaknai secara seremonial, tapi juga harus jadi momentum dan cambuk bagi Presiden," kata kuasa hukum Novel, Yati Andriyani, di Gedung KPK, Jalan Kuningan Madya, Jakarta Selatan.

Yati berkata, kasus yang menimpa Novel haru dipandang sebagai peringatan bagi Jokowi untuk melihat masih ada teror di Indonesia. “Negara masih ada di bawah ancaman teror... Seharusnya TGPF [Tim Gabungan Pencari Fakta] menjadi salah satu pilihan yang harus diterima Presiden kalau mau kasus ini diungkap secara cepat, akuntabel, independen,” katanya.

Koordinator Kontras ini juga menyebut Novel tetap semangat untuk kembali bertugas meski penanganan kasusnya dianggap jalan di tempat. Terkait penanganan kasus Novel, juru Bicara KPK Febri Diansyah berkata, hingga kini penanganan kasus penyiraman air keras terhadap Novel masih ditangani polisi.

Febri mengklaim ada tim penghubung antara KPK dan Polri untuk koordinasi. “KPK tentu tetap ingin pelaku penyerangan diungkap. Bagi KPK serangan terhadap Novel adalah serangan terhadap KPK juga,” tuturnya.

Baca juga artikel terkait NOVEL BASWEDAN DISIRAM AIR KERAS atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Hukum
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Mufti Sholih