tirto.id - Harga cabai rawit dan bawang merah di Pasar Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam dua pekan naik hingga mencapai 100 persen dari harga sebelumnya. Pedagang menduga, kenaikan tersebut disebabkan oleh lamanya perjalanan dari pemasok di Jawa Timur ke Kalteng.
Untuk diketahui, harga bawang merah dari harga Rp 20.000/kg sekarang naik menjadi Rp 40.000/kg. Sedangkan untuk cabai rawit dari Rp 30.000/kg naik menjadi Rp 60.000/kg.
Pedagang menduga pasokan cabai dari Surabaya ke Sampit terlambat sehingga barang yang masuk lebih banyak berasal dari daerah lain di Kalimantan.
"Sekarang pasokan seperti cabai rawit dan bawang merah serta jenis sayuran lainnya dipasok melalui pelabuhan Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), dan kedatangannya juga dua pekan sekali," ungkap Papang, di Sampit, Kamis (10/3/2016).
Lebih lanjut Papang menjelaskan, biasanya pengiriman pasokan cabai dari Surabaya datang setiap pekan dan langsung merapat ke Pelabuhan Sampit, namun akhir-akhir ini terjadi dalam dua pekan sekali.
Akibat lama dalam perjalanan, kata Papang, cabai dan bawang merah tersebut dalam kondisi sudah membusuk. sesampainya di Sampit. Maka akibatnya, kata dia, jumlah pasokan dan permintaan konsumen tidak seimbang.
Papang juga menyayangkan kenapa pengiriman harus melalui Pelabuhan Banjarmasin terlebih dahulu.
"Permintaan tinggi, sementara barang yang dipasok jumlahnya terbatas. Kita juga belum tahu mengapa sekarang pengiriman melalui pelabuhan Banjarmasin, Kalsel," kata Papang.
Sementara itu, akibat harga cabai yang tinggi, seorang ibu rumah tangga, Yurhayani, mengeluh, "Saya pusing mengatur keuangan rumah tangga karena banyak harga kebutuhan yang naik. Cabai rawit jika membeli eceran harganya Rp 8.000/ons.”