Menuju konten utama

Mudik Lebaran 2022 Jadi Ujian Pemerintah Kendalikan COVID-19

Pemerintah, kata Pandu Riono tetap harus meningkatkan vaksinasi booster COVID-19, sambil mengimbau masyarakat tetap menjaga prokes saat mudik.

Mudik Lebaran 2022 Jadi Ujian Pemerintah Kendalikan COVID-19
Porter membawa barang bawaan penumpang Kereta Api Bangunkarta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Rabu (27/4/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

tirto.id - Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono menilai pelaksanaan mudik Lebaran 2022 merupakan ujian bagi pemerintah Indonesia dalam mengendalikan pandemi COVID-19.

“Mudik ini ujian bagi pengendalian pandemi di Indonesia, menguji dengan tingkat imunitas penduduk yang tinggi dapat menekan aktivitas mudik penduduk yang sangat masif,” kata Pandu kepada Tirto, Rabu (27/4/2022).

Pandu mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan atau prokes saat mudik Lebaran tahun ini. Pemerintah, kata Pandu juga perlu meningkatkan vaksinasi dosis ketiga (booster) COVID-19.

“Prokes tetap terjaga, vaksinasi booster terus dilanjutkan," jelasnya.

Sementara itu, epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman memprediksi mudik kali ini akan cenderung sangat ramai. Oleh karena itu, Dicky menyarankan ketika sampai tujuan, masyarakat jangan langsung membuka maskernya untuk bertemu dengan keluarga dan tetap menjaga jarak.

“Memakai masker setidaknya 1x24 jam, kita liat lah kondisi kita yang datang ini termasuk pastikan juga yang kita kunjungi ini sudah dalam vaksin yang lengkap atau tidak ada yang sakit juga, sama-sama tidak ada yang sakit,” kata Dicky kepada Tirto.

Lanjut Dicky, setelah 1x24 jam dan jika masing-masing sudah mendapatkan dua dosis atau dosis ketiga (booster), apalagi melakukan rapid test antigen dan hasilnya negatif, itu tidak masalah kalau satu rumah akhirnya tidak memakai masker.

“Tapi jangan di luar [dari] keluarga itu, tapi tunggulah 24 jam ya dan kalau bisa tetap memakai masker itu jauh lebih baik,” ucap dia.

Dicky meminta masyarakat yang mudik maupun berkunjung saat Lebaran, harus memahami situasi pandemi COVID-19 yang belum dinyatakan selesai. Sehingga, kewaspadaan dituntut untuk setiap orang dan setiap anggota keluarga.

“Karena bagaimanapun, perjalanan meningkatkan resiko penyebaran atau terpapar COVID-19,” katanya.

Dicky meminta pemerintah memastikan moda transportasi yang digunakan publik saat mudik lebaran 2022 aman dari sebaran COVID-19. Seperti sirkulasi udaranya dan pengelola transportasi juga sudah mendapatkan setidaknya dua dosis vaksin COVID-19 atau dosis ketiga (booster), serta tidak bergejala.

“Jadi pastikan dicek rutin tuh, jadi bukan hanya penumpangnya tapi petugasnya,” ujar dia.

Kemudian di tempat-tempat transit, tutur dia, perlu adanya petugas yang memastikan agar tidak terjadi kerumunan dan antrean. Terutama masalah antre di toilet. Selain itu, penting sekali adanya pemantauan kesehatan bagi para pemudik.

“Bukan hanya masalah status vaksinasinya. Kalau baru dua dosis, belum sempat dapat booster, ya sediakan posko-posko vaksin. Juga posko-posko pelayanan kesehatan itu harus ada di setiap tempat untuk membantu masyarakat kita,” kata Dicky.

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN 2022 atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Bayu Septianto