tirto.id - Mendekati H-10 mudik Lebaran, jalur tol fungsional Trans Jawa mulai dari Jakarta-Surabaya masih terhalang titik kritis salah satunya Jembatan Kali Kuto. Kementerian PUPR mengklaim pada H-2 Lebaran atau sekitar 13 Juni ini, Jembatan Kali Kuto yang berada di tol fungsional Batang-Semarang ditargetkan sudah selesai.
Skenario khusus telah disiapkan Kementerian PUPR pada H-10 Lebaran sebelum Kali Kuto tersambung, pemudik dapat melalui jalur khusus (dedicated lane) berupa jalan arteri atau jalan nasional sepanjang 500 meter. Jalur ini disinyalir akan menjadi titik pertemuan dari kendaraan arah Tol Batang dengan pemudik dari arah Pantura dan tentunya menjadi titik rawan kemacetan.
Pemudik dari arah Jakarta bila melalui tol Batang akan keluar di Simpang Susun Gringsing lalu bisa lewat jalur khusus ini untuk masuk lagi ke ruas tol Weleri sampai Krapyak, Semarang. “[Dari arah Jakarta] pemudik bisa menggunakan akses turun [ramp] menuju Pantura berupa lean concrete [lantai kerja] beton setebal 10 cm,” tutur Kabiro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Saleh Atmawidjaya kepada Tirto, kemarin.
“Betul, [pemudik] masuk di timur Kali Kuto di Gringsing, terus nyambung lagi sampai ke Krapyak di Semarang,” jelasnya.
Begitu pula pemudik yang menggunakan jalur Pantai Utara (Pantura) akan bertemu di Gringsing. “Penguraian lajur dari Pantura dan trase menggunakan MCB [Median Concrete Barrier/ pembatas jalan],” tambahnya.
Pekan lalu, Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto melalui rilis kepada Tirto mengatakan pada saat arus mudik Lebaran ini, Jembatan Kali Kuto belum dibuka, kendaraan pemudik dapat keluar Simpang Susun Gringsing menuju jalur nasional sepanjang satu kilometer lalu masuk kembali ke ruas tol selanjutnya.
Untuk mengantisipasi kepadatan saat keluar Simpang Susun Gringsing, akan dilakukan manajemen lalu lintas oleh Korlantas Polri termasuk persimpangan sebidang di ruas tol fungsional.
"Kendaraan akan dikeluarkan ke Pantura Gringsing lalu masuk lagi ke tol fungsional Weleri [selama H-10 Lebaran], karena 13 Juni Jembatan Kali Kuto baru tersambung," ujar Kakorlantas Irjen Pol Royke Lumowa kepada Tirto, Selasa (5/6/2018).
Selain itu, traffic management yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR di antaranya pemantauan kondisi lalu lintas melalui CCTV & RTMS, pengaturan lalu lintas dikoordinasikan dengan Korlantas, penerapan contra flow, pengalihan lalu lintas jika terjadi antrean panjang di gerbang tol, serta pembatasan operasional kendaraan angkutan atau barang.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri