Menuju konten utama

Moncer di EPL, Bukti Youri Tielemans Bukan Cuma Wonderkid FM

Mencuri perhatian sejak kehadirannya di gim Football Manager 2013, Youri Tielemans bersinar di Liga Inggris enam tahun kemudian. Dia jadi sosok penting di balik kebangkitan Leicester City.

Moncer di EPL, Bukti Youri Tielemans Bukan Cuma Wonderkid FM
Youri Tielemans dari Leicester City, tengah, memperebutkan bola dengan Davinson Sanchez dari Tottenham Hotspur, kanan dan Oliver Skipp dari Tottenham Hotspur, kiri, pada pertandingan sepakbola Liga Primer Inggris antara Tottenham Hotspur dan Leicester City di stadion Wembley, London, Minggu, 10 Februari 2019. Matt Dunham / AP

tirto.id - Ada yang menarik dari kiprah Leicester City di Liga Primer Inggris (EPL) musim ini. Kampiun EPL musim 2015-2016 itu mengalami peningkatan performa luar biasa sejak paruh kedua kompetisi. Dalam empat laga terakhir misalnya, The Foxes mampu meraih 100 persen kemenangan.

Terakhir, Sabtu (6/4/2019), Jamie Vardy dan kawan-kawan menaklukkan tuan rumah Huddersfield Town 1-4. Torehan tersebut bikin posisi Leicester di papan klasemen terus menanjak. Dengan torehan 47 poin, skuat asuhan Brendan Rodgers berada di peringkat tujuh, tepat satu tingkat di bawah Manchester United.

Di balik peningkatan kualitas itu, ada satu sosok pemain yang cukup menyita perhatian. Dia baru didatangkan sebagai pemain pinjaman dari AS Monaco pada bursa transfer paruh musim ini. Namanya Youri Tielemans.

Tielemans mencatatkan rapor gemilang untuk ukuran pemain 22 tahun yang jadi pendatang baru di Liga Inggris. Baru delapan kali main, gelandang bernomor 21 itu sudah membikin dua gol dan empat assist. Terbaru, Tielemans mencetak sebiji gol indah saat menghajar Huddersfield akhir pekan lalu. Sebuah tembakan melengkung dari luar kotak penalti yang dia lepaskan membuat kiper lawan mati kutu.

Usai pertandingan, pelatih Leicester, Brendan Rodgers tak malu-malu memuji pemain barunya itu. Rodgers bahkan terang-terangan menegaskan ambisinya untuk mempermanenkan Tielemans, walaupun dia dan Leicester tahu untuk melakukan langkah itu perlu biaya besar.

"Saya harus menghormati kalau statusnya masih pemain AS Monaco. Tapi apakah saya ingin terus bekerja dengan dia? Tentu. Dia adalah pemain terbaik dari talenta-talenta baik lain yang ada di tim kami saat ini," ungkap Rodgers pada konferensi pers.

"Itu [mempermanenkan Tielemans] akan jadi sesuatu yang semoga saja bisa menjadi kesepakatan nyata. Kami akan melihat apakah hal itu bisa dilakukan pada akhir musim," imbuhnya.

Hasrat Rodgers bisa dimaklumi. Di Leicester, Tielemans menghadirkan versatilitas alias mampu bermain di banyak posisi, yang tidak dimiliki gelandang The Foxes lainnya. Dengan skema 4-1-4-1 yang kerap diterapkan dalam beberapa laga terakhir, Tielemans yang menghuni satu pos dari empat gelandang serang jadi sosok yang paling rajin turun menjemput bola. Dan tidak cuma sekadar mencari umpan, Tielemans juga cekatan membantu peran gelandang bertahan tunggal Leicester, Wilfried Ndidi dalam menahan gempuran lawan.

Versatilitas Tielemans juga cocok dengan dua formasi lain yang kerap diandalkan Rodgers, yakni 3-4-2-1 atau 4-2-3-1. Jika di 3-4-2-1 perannya tidak beda jauh dari formasi sebelumnya, dalam skema 4-2-3-1, dia mampu menjalankan peran sebaliknya. Tugas pokoknya adalah sebagai gelandang bertahan, tapi itu dia laksanakan dengan baik, ditambah kepiawaiannya membantu serangan yang jadi nilai plus bagi tiga gelandang Leicester di depannya.

Pengamat sepak bola dari The Times, Mike Whalley dalam analisisnya malah menyebutkan faktor-faktor teknis ikut jadi kelebihan Tielemans selain versatilitasnya. Menurut dia, Tielemans punya kemampuan dasar yang juga mumpuni, dan itu membantunya untuk mudah beradaptasi dengan intensitas tinggi sepak bola Inggris.

"Gelandang itu [Tielemans] bisa mengumpan dengan baik secara konsisten, dia punya peran kreatif yang kuat pula, ini dibuktikan dengan empat assist-nya sejak berkostum Leicester. Dia juga punya insting gol tinggi, itu hebat," tulis Whalley.

Atas dasar itu pula, Whalley menilai tidak berlebihan kalau staf pelatih dan para petinggi Leicester kini mulai memutar otak untuk mempermanenkan Tielemans.

"Jika Brendan Rodgers serius dengan ambisinya untuk memberi kejutan bagi the Big Six musim depan, menjaga Youri Tielemans tetap berada di Leicester akan sangat penting. Rodgers tahu itu, petinggi klub juga jelas tahu itu. Dengan negosiasi ini, saya rasa mereka butuh uang 40 juta paun, dan tentu ini akan memecahkan rekor transfer Leicester," imbuh Whalley.

Pelatih AS Monaco saat ini, Leonardo Jardim dikabarkan tak memasukkan Tielemans dalam proyeksi musim depan. Artinya, kans Leicester mempermanenkan sang pemakai nomor punggung 21 masih terbuka lebar.

Namun, tetap saja ambisi tersebut tidak mudah diwujudkan. Baru-baru ini, Manchester United juga diberitakan ngebet mendatangkan Tielemans. Punya versatilitas hampir sama, MU merasa Tielemans patut ditempatkan sebagai pengganti Ander Herrera yang kemungkinan besar hengkang dari Old Trafford pada musim panas mendatang.

Si pemain sendiri tidak menutup kemungkinan hengkang ke klub lain selama ada kesempatan yang lebih menjanjikan.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi di musim panas nanti. Saya sangat merasa kerasan di Leicester, tapi saya juga harus melihat opsi lainnya juga. Itu normal dan saya tidak harus terburu-buru," katanya seperti dilansir SkySports.

Mantan Wonderkid FM

Tielemans barangkali sosok baru untuk sebagian penikmat Liga Inggris, tapi bagi mereka yang gemar memainkan gim simulasi sepak bola Football Manager (FM), pemain asal Belgia itu jelas bukan nama yang asing.

Tielemans mencuri perhatian di gim tersebut sejak edisi FM 2013. Baru berusia 16 tahun, saat itu dia sudah punya statistik mentereng. Akselerasi, agilitas, dan kecepatannya relatif tinggi untuk gelandang seusia Tielemans. Karena hal ini pula, dia diberi label sebagai salah satu wonderkid paling menjanjikan dan kerap dipasang para pencinta taktik dalam gim tersebut.

Status wonderkid Tielemans berlanjut sampai berjalannya tahun demi tahun. Hingga FM edisi 2016, namanya masih jadi salah satu prospek menjanjikan bagi para pengguna gim.

Masih berkostum klub yang sama Andelecht, Tielemans versi 18 tahun punya atribut yang melonjak tajam. Berdasarkan data Footballmanagerblog, saat itu akselerasinya bahkan berlipat ganda (naik dua kali lipat). Agilitas dan, keseimbangan, kecepatan, dan nyaris semua atribut lain ikut meningkat tak kalah pesat.