tirto.id - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir, mengunjungi keluarga Syaits Asyam, mahasiswa yang meninggal dunia setelah mengikuti pendidikan dasar "The Great Camping" Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
Menristekdikti menemui ibu korban, Ny Sri Handayani dan menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo, yang mengucapkan turut berbela sungkawa atas meninggalnya Syaits Asyam (19).
Dilaporkan Antara, dalam kunjungan tersebut Muhammad Nasir didampingi mantan Rektor UII Yogyakarta Dr Harsoyo, yang mundur setelah peristiwa meninggalnya tiga mahasiswanya, tiba di rumah duka Dusun Jetis RT 13/RW 13 Desa Caturharjo, Sleman sekitar pukul 16.00 WIB.
"Saya sudah bertemu dengan Rektor UII Yogyakarta, pengurus Badan Wakaf UII dan Kopertis V Yogyakarta dan membahas masalah kasus tiga mahasiswa peserta diksar yang meninggal dunia," kata Muhammad Nasir, Kamis (26/1/2017).
Nasir juga mengatakan bahwa kasus yang diduga ada unsur kekerasan ini harus diusut tuntas sesuai prosedur hukum yang berlaku.
"Harus diusut sampai tuntas, keadilan harus ditegakkan keadilan," katanya.
Selain itu, Nasir juga berharap agar kasus ini tidak terjadi kembali.
"Yang terjadi sudah tidak bisa minta kembali, pemerintah tidak diam. Jajaran kepolisian akan bekerja mengusut dan memproses kasus ini hingga tuntas," katanya.
Sementara itu, ibunda korban, Ny Handayani mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh pemerintah.
Menurut dia, Syaits Asyam merupakan anak yang baik dan memiliki banyak prestasi.
"Selama ini anak saya beberapa kali mendapatkan juara dan piagam penghargaan dalam bidang penelitian baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Banyak prestasi yang berhasil diukir oleh anak saya. Saya ingin hasil penelitian Asyam bisa dilanjutkan," kata Ny Handayani.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto