tirto.id - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko merasa sangat prihatin dan berduka cita atas pengeboman Gereja di Sri Lanka saat perayaan Paskah umat kristiani. Sehingga dirinya pun mengutuk pelaku pengeboman Gereja tersebut.
"Pasti kita sangat prihatin dan berduka cita. Dan mengutuk perbuatan seperti itu, saya baru melihat di televisi bahwa itu kondisi yang sangat menyedihkan," ujar Moeldoko saat di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (21/4/2019).
Moeldoko menjelaskan, berdasarkan informasi yang ia terima, terdapat 127 korban tewas pada peristiwa pengeboman Gereja tersebut.
Namun, sementara ini dirinya belum melakukan pengecekan apakah terdapat korban dari Warga Negara Indomesia (WNI). Terkait hal tersebut, Moeldoko menuturkan akan menanyakan itu ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Atas peristiwa tersebut, Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) ini pun mengimbau kepada masyarakat yang ada di Sri Lanka untuk mewaspadai situasi yang terjadi saat ini.
"Peduli dengan keamanan agar menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Sebanyak enam bom meledak di sejumlah kota di Sri Lanka. Dua di antaranya adalah bom bunuh diri.
Pengeboman tersebut hingga siang ini telah menewaskan setidaknya 138 orang dan dilaporkan 400 orang lainnya luka-luka.
Tiga dari enam bom tersebut menyasar tiga gereja di wilayah berbeda, antara lain gereja Katolik St Anthony's Shrine di Kolombo, Gereja St Sebastian di Negombo dan Gereja Zion di kota Batticaloa.
Adapun tiga lain membidik tiga hotel bintang lima yakni Shangri-La Hotel, Cinnamon Grand dan The Kingsbury Colombo di ibu kota bisnis Sri Lanka, Kolombo. Ketiga hotel ini adalah hotel-hotel yang ramai kunjungan turis.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno