Menuju konten utama

Mitos dan Fakta Kenapa di 30 September Tidak Boleh Buka Pintu

Kenapa di 30 September tidak boleh buka pintu, apa mitos dan faktanya?

Mitos dan Fakta Kenapa di 30 September Tidak Boleh Buka Pintu
Sejumlah warga dan anak-anak menonton bersama film G30S/PKI di Taman Graha Mall Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu (23/9/2017). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Menjelang 30 September, mulai muncul mitos yang telah lama beredar soal masyarakat tidak membukakan pintu saat malam 30 September, terutama jika mendengar suara pintu diketuk

Belum lama ini, warganet dibuat geger oleh beberapa unggahan di media sosial terutama di platform TikTok yang menarasikan adanya larangan membuka pintu saat malam 30 September.

Larangan itu disebut-sebut berkaitan dengan fenomena yang mengerikan di samping malam tersebut menjadi pengingat terhadap sebuah tragedi kelam di masa lampau.

Salah satu pengguna TikTok yang mempopulerkan narasi tersebut yakni @zpsxyar. Akun tersebut menarasikan bahwa pada tanggal 30 September tepatnya pada jam 3 pagi jangan membuka pintu kendati ada suara yang mengetuknya.

“Pada tanggal 30 September, tepatnya pada jam 3 pagi jangan buka pintu meskipun ada yang mengetuknya,” tulis akun tersebut.

Kendati demikian, akun TikTok ini tidak membeberkan alasan mengapa memberikan narasi agar masyarakat jangan membuka pintu saat malam 30 September.

Beranjak dari unggahan tersebut, lantas apakah benar ada sesuatu yang besar yang berkaitan dengan malam 30 September hingga munculnya narasi larangan membuka pintu saat dini hari?

Mitos dan Fakta Kenapa di 30 September Tidak Boleh Buka Pintu

Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, diketahui ternyata larangan membuka pintu saat 30 September dini hari itu hanya sebatas mitos belaka karena tidak alasan kuat yang menyertai larangan tersebut.

Kendati hanya sebatas mitos, masih ada yang percaya bahwa pada malam tersebut memang menyimpan misteri hingga adanya sebuah larangan agar terhindar dari malapetaka.

Menurut sejarawan Asep Kambali dalam sebuah pernyataan, larangan itu tidak lain hanya mitos yang tersebar di media sosial.

Asep menilai masyarakat dapat berasumsi demikian karena mengaitkan tragedi kelam di masa lampau yang terjadi di malam tersebut.

Tragedi itu berkaitan dengan penculikan dan pengeksekusian 7 petinggi TNI AD yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 30 September 1965 malam. Tragedi ini menjadi peristiwa paling bersejarah bagi bangsa Indonesia pasca kemerdekaan.

Selain itu, larangan maupun imbauan jangan membuka pintu saat malam 30 September itu disebut juga dikaitkan dengan sebuah cuplikan dokumenter yang menampilkan momen pembantaian sejumlah perwira tinggi yang dilakukan PKI.

Dalam film dokumenter sejarah itu, digambarkan bahwa PKI melangsungkan penculikan saat malam hari di tanggal 30 September 1965. Dalam dokumenter itu juga terdapat narasi yang menyatakan jangan membuka pintu kendati ada yang mengetuknya.

Pernyataan itu disebut-sebut berlandaskan sejarah saat PKI akan mengeksekusi para perwira tinggi dengan cara menculiknya terlebih dahulu ketika malam hingga dini hari.

Sehingga kemudian, larangan membuka pintu saat malam 30 September yang beredar sekarang bisa dikatakan sebagai mitos. Namun masyarakat tidak menampik juga bahwa terdapat fakta di malam tersebut, yakni malam pembantaian sejumlah perwira tinggi oleh PKI.

Baca juga artikel terkait G30S atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra