tirto.id - Xiaomi punya cara ekstrem agar layar smartphone barunya tak ternoda notch. Bukan menyembunyikan kamera depan di bodi atau membuat perangkat yang layarnya bisa dilipat, melainkan dengan teknologi Surround Display.
Dua cara sebelumnya umum digunakan oleh manufaktur smartphone agar layar ponsel bisa tampil penuh atau Full View Display. Ini dilakukan dengan menyembunyikan kamera depan yang akan menyembul saat dibutuhkan.
Xiaomi pun juga menerapkannya di ponsel Redmi K20 Pro dengan mekanisme kamera depan pop-up. Manufaktur lain, Samsung misalnya, menggunakan cara sedikit berbeda, yakni dengan kamera selfie slider yang dapat berotasi, di Galaxy A80.
Manufaktur lainnya, Asus misalnya, bikin ZenFone 6 dengan kamera selfie yang dapat berbalik atau flip. Mekanisme kamera depan slider juga dijumpai di smartphone OPPO di seri Find X.
Cara kedua, bisa dilihat dari Huawei Mate X, smartphone layar lipat pertama Huawei. Di perangkat ini, kamera depan absen lantaran hanya tersemat kamera tunggal. Artinya, kamera belakang sekaligus lensa selfie, saat ponsel itu dilipat.
Bodi Ponsel Nyaris Ditutupi Layar
Xiaomi di Mi Mix Alpha memiliki pendekatan yang berbeda. Ketika manufaktur lain masih bergelut dengan teknologi Waterfall Display, atau memenuhi layar hingga pinggir bodi, Xiaomi justru lebih ekstrem.
Tak hanya pinggir, layar Mi Mix Alpha bahkan hampir sampai bodi belakang ponsel. Hanya bagian kamera di area garis yang tak tertutup layar. Seperti Mate X, kamera belakang Mi Mix Alpha sekaligus lensa selfie. Praktis, panel depan ponsel ini tampil penuh, hanya sisi atas dan bawahnya yang memiliki bingkai.
Xiaomi menjelaskan, teknologi Surround Screen di Mi Mix Alpha membikin smartphone ini punya rasio layar-ke-bodi mencapai 180,6 persen. Namun, jika dilihat dari sisi depan, layar ponsel ini berukuran 7,92 inci. Mi Mix Alpha pakai panel tipe Super AMOLED dengan kerapatan layar 388 inci per piksel, GSM Arena melansir.
Meski desain Mi Mix Alpha bikin iPhone 11 terlihat jadul, ponsel ini juga panen kritikan terkait ketahanan layar. Metro memuji upaya out of the box Xiaomi untuk menghindari notch, namun mempertanyakan soal ketahanan panel, lantaran satu dari sekian alasan smartphone masuk 'bengkel' karena terjatuh.
Inquirer pun senada. Media yang juga berbasis di Inggris ini menggarisbawahi bahwa layar Mi Mix Alpha punya peluang dua kali lipat cepat rusak jika terjatuh dibandingkan dengan smartphone lain. Terlebih, panel di bodi belakang terkesan mubazir, lantaran pemiliknya hanya bisa melihat satu sisi layar.
Hal lain yang dikritik soal Mi Mix Alpha adalah terkait harga. Pasalnya, ponsel ini dibanderol 19.999 yuan atau nyaris Rp40 juta (kurs Rp1.987). Artinya, harga Mi Mix Alpha dua kali lipat dari harga iPhone 11 Pro. Meski Mi Mix Alpha memang revolusioner terkait desain, tapi harga ini tetap tak masuk akal. Terlebih Xiaomi identik sebagai manufaktur ponsel murah namun tak murahan.
Spesifikasi Mi Mix Alpha
Di luar kritikan itu, Mi Mix Alpha memang bukan smartphone biasa, lantaran spesifikasi yang ditawarkan pun sekelas flagship. Ini terlihat dari sisi dapur pacu yang bertenaga chipset Snapdragron 855 Plus dan ditandemkan dengan RAM 12GB untuk mendongkrak performanya.
Kendati Mi Mix Alpha tak dibekali slot microSD, ponsel ini menawarkan penyimpanan internal lega yakni 512GB. Kapasitas baterainya pun cukup besar yaitu 4.050 mAh. Pun juga sudah didukung teknologi fast charging berdaya 40W.
Di sisi fotografi, Mi Mix Alpha tampak garang. Kamera utama ponsel ini berkekuatan 108MP yang ditemani lensa ultrawide beresolusi 20MP guna membidik bidang hingga 117 derajat dan lensa telephoto sebesar 12MP.
Ponsel ini menggunakan Display Acoustic Technology untuk urusan audio lantaran tak ada lubang speaker maupun earpiece. Notifikasi tak ditampikan di tepi atas layar, melainkan di sisi samping, mengingatkan inovasi Samsung di flagship Galaxy seri Edge.
Mi Mix Alpha disebut Xiaomi sebagai konsep smartphone masa depan di era 5G dan tak akan diproduksi massal. Ponsel ini akan mulai tersedia pada Desember 2019 mendatang, namun hanya di Cina.
Sejak 2016, Xiaomi di seri Mi Mix telah mengeksplorasi teknologi smartphone dengan panel Full Screen Display. Xiaomi mengklaim, seri Mi Mix jadi pioner smartphone dengan aspek rasio layar 16:9, yang umum diadopsi banyak manufaktur ponsel saat ini.
Dengan Mi Mix Alpha, Xiaomi seakan mau unjuk gigi lagi sekaligus ingin menjadi pelopor. Sebuah teknologi panel ponsel mewakili masa depan, yang belum pernah dilakukan oleh manufaktur lain, meski dengan banderol harga mahal, dan membuat Mi-Fans (sebutan pengguna perangkat Xiaomi) harus berfikir berkali-kali sebelum membelinya.