Menuju konten utama

Menteri Tjahjo Sebut Beberapa Daerah yang Rawan Radikalisme

Tjahjo Kumolo mengimbau para pejabat daerah untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap aksi terorisme dan radikalisme yang sedang marak terjadi.

Menteri Tjahjo Sebut Beberapa Daerah yang Rawan Radikalisme
Ilustrasi. Mendagri Tjahjo Kumolo memberikan pemaparan saat Pembekalan Antikorupsi dan Deklarasi LHKPN Pasangan Calon Kepala Daerah se Jatim di Grahadi, Surabaya, Kamis (12/4/2018). ANTARA FOTO/Zabur Karuru

tirto.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memperingatkan jajaran pejabat pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan akan bahaya terorisme.

Di hadapan para pejabat daerah yang hadir dalam acara Konsolidasi penyiapan RPJMD 2019-2023 Hasil Pilkada Serentak 2018, Tjahjo menyebut ada beberapa daerah yang rawan dengan praktik radikalisme ataupun terorisme.

"Kita ingatkan ada radikalisme terorisme. Mohon hati-hati. Termasuk di area-area pinggiran mulai Tangerang, Tangerang Selatan, Depok masuk ke Bogor, Cirebon, Banyumas, masuk ke Solo, merembet ke Malang, Surabaya, NTB, masuk ke Sulawesi sampai ke Poso. Ini daerah-daerah radikalisme terorisme" ucap Tjahjo di Hotel Bidakara, Pancoran Jakarta Selatan Rabu (16/5/2018).

Tjahjo meminta kepada para Pemerintah Daerah (Pemda) untuk tidak berpangku tangan terkait keamanan kepada Polri. Menurutnya, saat ini masyarakat juga harus ikut bersikap melawan terorisme yang sedang marak terjadi di Indonesia.

"Ini bukan hanya tanggung jawab TNI dan polisi, ini melibatkan kita semua. Kita harus berani bersikap siapa lawan dan siapa kawan pada perorangan, kelompok dan golongan. Yang mereka ingin mengacaukan negara kita. Dengan gaya ala-ala teror bom dan sebagainya. Itu bukan budaya kita" ucap Tjahjo.

Tjahjo juga mengkritik para teroris yang mengaku melakukan aksinya atas nama agama, karena menurutnya tak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan teror seperti itu.

Maka dari itu, Tjahjo meminta kepada Pemda agar mengoptimalkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di daerah sambil berkoordinasi dengan masyarakat dalam mendeteksi terorisme di lingkungan sekitar.

"Fungsikan Kesbangpol kita di daerah dengan baik. Koordinasi dengan semua pihak dengan pemuka agama, tokoh masyarakat, tokoh adat di daerah, deteksi dini yang ada untuk menjaga stabilitas daerah," ucap Tjahjo.

"Agar program-program kepala daerah dan program strategis nasional bisa berjalan sesuai jadwal dan target yang kita tetapkan untuk mengejarkan ketertinggalan" ucapnya.

Pada hari ini telah terjadi 2 peristiwa teror. Pertama terjadi penyerangan di Polda Riau dimana 4 dari 5 pelaku tewas dan ada 2 orang yang terluka yaitu seorang wartawan dan petugas polri.

Kemudian petugas Densus 88 Anti Teror melakukan penangkapan terhadap 3 terduga teroris di kawasan Jalan Raya Gempol, Kampung Kunciran Kota Tanggerang.

Baca juga artikel terkait RADIKALISME atau tulisan lainnya dari Naufal Mamduh

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Naufal Mamduh
Penulis: Naufal Mamduh
Editor: Yandri Daniel Damaledo