tirto.id - Menteri Olahraga Kanada Kent Hehr mengundurkan diri setelah kasus tuduhan pelecehan seksualya muncul di media sosial. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan bahwa Kent Hehr mengundurkan diri dari kabinet sambil menunggu hasil penyelidikan firma hukum Rubin Thomlinson.
Dalam keterangannya, Justin Trudeau menyampaikan bahwa pihaknya tidak main-main dengan tuduhan itu, ia memastikan akan tetap membela perempuan yang merasa dilecehkan.
“Sebagai pemerintah, kami menanggapi tuduhan pelanggaran dengan sangat serius, dan kami percaya bahwa penting untuk mendukung wanita yang mengajukan tuntutan dan itulah yang akan dilakukan pemerintah kami,” kata Trudeau, seperti dikutip The Globe and Mail.
Sementara itu, Menteri Olahraga Kanada Kent Hehr menyampaikan bahwa dirinya menyambut baik penyelidikan kasus itu dan akan tetap menjadi anggota parlemen selagi penyelidikan berlangsung.
“Saya dikasi tahu bahwa penyelidikan mengenai tuduhan ini sudah dimulai dan saya menyambut baik serta menghormati proses ini,” kata Hehr.
Namun, ia mengaku akan mendukung semua wanita yang pernah mengalami kekerasan seksual untuk berani melaporkan kepada pihak berwajib.
"Saya mendorong semua wanita yang merasa tidak nyaman atau pernah mengalami pelecehan apapun untuk terus maju. Tidak masalah," kata Hehr dalam pernyataan pengunduran dirinya.
Ia juga mengaku tidak ingin kinerja pemerintahan Kanada menjadi terganggu akibat adanya kasus itu.
Pada Rabu (24/1/2018) malam, seorang wanita Kristin Raworth menulis di media sosial mengenai perilaku Mr. Hehr terkait sikapnya dengan wanita selama berada di badan legislatif Alberta.
"Saya diberitahu untuk menghindari satu lift dengan Kent Hehr, dia akan memberi komentar, dia akan membuat Anda merasa tidak aman," kata Raworth.
"Saya meyakinkan Anda bahwa ini bukan hanya pengalaman saya, melainkan pengalaman banyak orang yang mengalami pelecehan seksual dalam pekerjaan politik," katanya.
Dalam sebuah pernyataan setelah pengunduran diri Hehr, Raworth mengatakan bahwa pengalamannya mencerminkan banyak wanita di dunia politik. "Saya tahu begitu banyak wanita telah mengalami hal ini. menyingkirkan dia,” kata dia.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto