tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menilai usulan menekan harga avtur agar lebih kompetitif akan sulit dilakukan dengan cara melibatkan swasta. Sebab, swasta tak mungkin mau bersusah payah menyalurkan ke sejumlah pelosok sebagaimana dilakukan Pertamina.
Saat ini, kata Arifin, Pertamina sebagai penyalur harus menanggung penyaluran avtur ke pelosok-pelosok yang notabene menyebabkan biaya keseluruhannya menjadi membengkak.
Berkaca dari itu, Arifin pun ragu bila memasukkan pemain baru dalam penjualan avtur, selain Pertamina bisa menyelesaikan masalah. Alasannya, belum tentu swasta mau bersusah payah sebagaimana halnya Pertamina.
“Kalau memang kompetitif di mana? Mau enggak main di pelosok-pelosok. Sekarang kan, yang jadi backbone Pertamina. Dia bisa mencapai seluruh bandara di pelosok-pelosok. Kan, cost-nya besar untuk ngangkut,” ucap Arifin kepada wartawan saat ditemui di kompleks parlemen, Rabu (27/11/2019).
Arifin mengatakan usulan memasukkan pemain swasta itu bisa saja dilakukan. Namun, ia meminta ada perlakuan adil, baik swasta maupun Pertamina yang sudah lebih dulu terjun dalam distribusi avtur.
Dalam hal ini, ia mau swasta jangan hanya menang sendiri menyalurkan avtur di bandara-bandara ramai dan gemuk saja. Akan tetapi, mereka juga bersedia menyalurkan di pelosok yang saat ini sulit dijangkau dan menuntut biaya tinggi.
“Iya dong. Dia harus ikut bareng semua (menyalurkan di pelosok),” ucap Arifin.
Menurut Arifin saat ini pasokan avtur yang dimiliki Pertamina masih cukup. Ia mengatakan usulan untuk memasukan penyalur avtur swasta belum menemui kesimpulan akhir.
“Kami lagi bahas. Pertamina juga masih punya avtur cukup banyak,” ucap Arifin.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz