Menuju konten utama

Menteri Basuki: Rest Area Tol Trans Jawa Tak Bisa Jadi Terminal

Usulan Kemenhub untuk menjadikan rest area tol sebagai terminal belum sepenuhnya diterima oleh Kementerian PUPR. 

Menteri Basuki: Rest Area Tol Trans Jawa Tak Bisa Jadi Terminal
Mobil melintas di jalan tol Jombang-Mojokerto (JOMO) Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (21/1/2019). ANTARA FOTO/Syaiful Arif/hp.

tirto.id -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan rest area di tepi tol tidak dapat dijadikan terminal seperti diusulkan Menteri Perhubungan Budi Karya.

Menurut Basuki, pembangunan terminal di sekitar area jalan tol memang dapat dilakukan, tetapi memerlukan desain tersendiri. Dalam hal ini desain yang ada mungkin tidak dapat digabung dengan rest area yang sudah ada terlebih dahulu.

"Kita desainkan agak ke dalam bisa saja. Tapi tidak bisa rest area jadi terminal," ucap Basuki kepada wartawan usai rapat bersama Komisi V di Gedung DPR pada Senin (25/3/2019).

Budi Karya Sumadi mengusulkan rest area Tol Trans Jawa difungsikan sebagai terminal. Usulan itu menyusul adanya rencana Kemenhub untuk mengoperasikan bus Trans Jawa.

Usulan itu berasal dari hasil jajak pendapat dengan 90 persen responden meminta pemerintah mengoperasikan bus Trans Jawa. Namun, dari mayoritas responden itu, kata Budi, tidak semua ingin menuju Surabaya, tetapi Semarang dan Solo yang dinilai cukup banyak peminatnya.

Menanggapi usulan Kemenhub tersebut, Basuki mengatakan bahwa rencana terminal di area tol memang harus melalui tahap desain terlebih dahulu. Terutama bila benar-benar akan dibuat di pinggir tol.

"Didesain dulu. Menurut saya ya karena belum kami diskusikan juga," ucap Basuki.

Basuki mengatakan bila rencana itu akan direalisasikan pada saat Lebaran 2019 nanti maka sudah pasti tidak dapat dibuat permanen. Namun, masih memungkinkan bila direalisasikan dengan terminal sementara yang dapat dikerjakan dalam waktu singkat.

Di sisi lain, ia tetap merekomendasikan agar usulan terminal itu melalui desain khusus terlebih dahulu. Hal ini menurutnya diperlukan untuk menjamin keamanan, kelancaran lalu lintas, dan aspek keekonomian dari pembangunannya.

Karena itu, Basuki menuturkan paling tidak memang diperlukan desain dan bangunan baru. Dengan demikian, tidak dapat dilakukan pada rest area yang sudah dibangun dan beroperasi.

"Harus didesain lebih luas. Jadi harus dibangun baru," ucap Basuki.

Baca juga artikel terkait TRANS JAWA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Agung DH