Menuju konten utama

Menteri Ara akan Jelaskan Detail Program 3 Juta Rumah Besok Sore

Menteri Ara mengatakan pihaknya akan kembali menindaklanjuti bantuan dari BI berupa relaksasi GWM untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah.

Menteri Ara akan Jelaskan Detail Program 3 Juta Rumah Besok Sore
Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Maruarar Sirait, saat tiba di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025). tirto.id/Ayu Mumpuni

tirto.id - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, mengatakan pihaknya akan kembali menindaklanjuti bantuan dari Bank Indonesia (BI) berupa relaksasi Giro Wajib Minimum (GWM) untuk mendukung program pembangunan dan renovasi 3 juta rumah, Kamis (19/2/2025).

Hal ini disampaikan Ara,usai melakukan rapat secara tertutup bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani; Menteri BUMN, Erick Thohir; dan Gubernur BI, Perry Warjiyo di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

“Tim teknis dipimpin oleh Bapak Wamen, Bapak Suhasil, langsung bekerja dan besok kami akan bertemu lagi jam 4 sore di sini bisa membuat lebih detail,” kata Maruarar, dalam konferensi pers.

Ara menekankan Kementerian BUMN turut melibatkan bank-bank Himbara untuk turut mendanai program pembangunan 3 juta rumah. Langkah tersebut dinilai dapat membantu Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Saya rasa itu. Mungkin besok kita akan lanjut jam 4 sore, kita akan tindak lanjuti dan kita akan sampaikan. Mudah-mudahan, besok sudah jelas bagaimana bentuknya, programnya apa saja, prosedurnya seperti apa,” ucap Maruarar.

Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyatakan rapat ini bertujuan untuk mensinkronkan seluruh kebijakan dan instrumen keuangan, baik itu yang ada di APBN maupun dari kebijakan Bank Indonesia.

“Entah melalui makroprudensial maupun melalui mekanisme yang bisa dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mendukung satu, sektor perumahan yang selama ini Pak Menteri Perumahan sudah menyampaikan,” ucap Sri Mulyani.

Sri Mulyani menambahkan APBN 2025 sudah ditempatkan untuk memberikan dukungan 220 rumah bagi masyarakat berpendapatan rendah. Hal ini sudah tertuang dalam Undang-Undang APBN 2025.

“Itu sudah dialokasikan 18 triliun dalam bentuk FLPP untuk fasilitas likuiditas yang dikombinasikan dengan PMN di PTSMF untuk mendukung 220 ribu MBR yang pinjamannya, bunganya hanya 5 persen 20 tahun,” kata Sri Mulyani.

Diketahui, Bank Indonesia (BI) menyatakan komitmennya untuk membantu menyukseskan program 3 juta rumah. Dukungan itu dengan menambah insentif likuiditas makroprudensial (KLM) berupa pengurangan giro wajib minimum (GMW) kepada bank-bank yang menyalurkan kredit ke sektor perumahan sebesar Rp80 triliun.

“Kami menyediakan sekarang adalah Rp23,19 triliun. Dari hasil diskusi tadi, kami akan naikkan secara bertahap menjadi Rp80 triliun untuk mendukung program perumahan ini,” kata Perry, dalam konferensi pers di Kantor BI.

Baca juga artikel terkait KABINET PRABOWO-GIBRAN atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama