tirto.id - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman hari ini, (30/05/2016), dipanggil oleh Presiden Joko Widodo untuk membahas permasalahan pangan menjelang bulan puasa. Ia mengaku, secara spesifik dirinya akan membahas tentang masalah pasokan dan harga bahan pangan.
"Semuanya, mulai dari jagung, daging, pangan semua," bebernya.
Ia menyatakan, pembicaraan hari ini akan ditindaklanjuti dalam rapat koordinasi di Kantor Kementerian BUMN.
"Kemudian besok kita bahas bersama, tiga kementerian melibatkan pula pejabat eselon 1 dan eselon 2," ujarnya.
Oleh karena itu, Amran mengaku baru akan memberikan detail persoalan itu pada esok hari sembari menanti pembahasan lanjutan selesai.
Terkait pesan presiden untuk menekan harga daging hingga di bawah Rp 80.000/kg, Amran mengaku telah menerbitkan rekomendasi untuk mengatasinya.
Ia mengelak saat ditanyakan mengenai penyebab harga daging yang selalu naik menjelang Ramadhan setiap tahunnya.
"Detailnya besok. Kita lihat pembahasan lanjutan. Nanti kita bahas dulu ya," dalihnya.
Dalam kesempatan berbeda, Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan mengkritik Mentan yang selalu menjanjikan akan mengendalikan harga pangan menjelang Ramadhan, namun situasi di lapangan menunjukkan hal sebaliknya.
Ia menegaskan, jika Mentan mengklaim bahwa suplai di masyarakat lebih tinggi dari permintaan, maka kebijakan impor menjadi tidak logis.
"Tetapi yang harus dipastikan adalah koordinasi distribusi pangan agar tidak terhambat. Pasokan memang besar dari permintaan dan itu akan jamin stabilitas harga," tuturnya.
Daniel juga mengkritisi Mentan yang mengklaim bahwa pasokan kebutuhan cukup, namun pada kenyataannya harga-harga sudah naik.
Dia menduga data yang dimiliki Mentan tidak sinkron, apakah datanya tidak tepat atau pelaksanaan kebijakan tidak berjalan.
"Saya mendorong tidak perlu berpolemik, kalau memang suplai cukup maka lakukan saja kebijakan terbatas," pungkasnya. (ANT)
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra