Menuju konten utama

Mentan Gencar Ajak Ibu Rumah Tangga Tanam Cabai

Menteri Pertanian giat mengimbau para ibu rumah tangga untuk menanam cabai mengingat harga cabai tengah melambung. Dengan begitu, warga dapat menekan pengeluaran belanja dan inflasi.

Mentan Gencar Ajak Ibu Rumah Tangga Tanam Cabai
Petani menunjukkan cabai rawit yang rusak di Desa Montok, Larangan, Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (6/1). Dalam sepekan terakhir harga cabai rawit di Madura naik dari Rp80.000 per kg menjadi Rp100.000 per kg karena sebagian besar tanaman tersebut gagal panen akibat faktor cuaca. ANTARA FOTO/Saiful Bahri.

tirto.id - Gerakan Tanam Cabai sebanyak lima pohon di setiap rumah gencar disosialisasikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pada ibu-ibu rumah tangga. Sebabnya, seperti yang diketahui, harga cabai hampir di setiap daerah di Indonesia sedang mengalami kenaikan.

"Gerakan menanam cabai ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami berbagai jenis sayur dan cabai. Hal ini penting dilakukan untuk menyikapi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun," kata Amran di Kendari, Kamis (12/1/2017).

Amran Sulaiman berada di Kendari dalam rangka panen pedet sapi Bali di Kabupaten Konawe Selatan dan penanaman jagung di Kabupaten Konawe Utara.

Mengatasi masalah fluktuasi harga cabai, menurut Amran, sebenarnya hanya butuh kemauan masyarakat atau warga karena cukup dengan media sederhana seperti kantung plastik, sudah bisa menghasilkan cabai.

"Kalau ibu-ibu bisa mengurangi ngegosip lima menit sehari kemudian digunakan menanam cabai lima pohon, maka tuntas persoalan cabai karena lima pohon itu bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga beberapa bulan," katanya.

Hanya karena persoalan cabai, Amran menambahkan, keberhasilan Kementan meningkatkan produksi 13 komoditas pangan menjadi tenggelam.

"Beberapa hari terakhir ini, kami merasa terganggu harga cabai rawit yang meningkat. Tapi terima kasih itu mendorong saya membuat lompatan atau terobosan untuk meningkatkan produksi cabai," katanya.

Keuntungan menanam cabai untuk kebutuhan sendiri, kata Amran, akan diperoleh cabai segar, menekan pengeluaran belanja dan menekan inflasi.

"Harga cabai ini menjadi salah satu pemicu inflasi sehingga perlu ada gerakan yang sederhana seperti tanam cabai lima pohon per rumah yang manfaatnya sangat besar," katanya seperti dikutip Antara.

Terkait harga cabai yang fluktuatif, Kementerian Pertanian pada Rabu (11/1/2017) justru memperkirakan produksi cabai secara nasional selama Januari 2017 mengalami kelebihan atau surplus sebanyak 5.000 ton.

Hal itu dipaparkan Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono saat panen cabai rawit varietas Mhanu di Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Menurutnya, pada Januari produksi cabai diperkirakan sebanyak 73 ribu ton sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat sekitar 68 ribu ton.

"Dengan begitu, selama Januari ini produksi cabai surplus sebanyak 5.000 ton. Untuk Januari, ini prognosa saya, sebenarnya surplus," katanya.

Spudnik mengungkapkan sebenarnya konsumsi cabai per kapita masyarakat Indonesia sangat kecil yakni sekitar 1,26 kilogram per kapita per tahun atau hanya 0,105 kilogram per kapita per bulan.

"Kalau dibagi per hari, hanya 35 gram (per kapita). Artinya kan tidak perlu terlalu panik," katanya.

Dirjen menegaskan setelah pihaknya melakukan peninjauan ke sejumlah daerah sentra produksi cabai di tanah air dapat dipastikan bahwa ketersediaan komoditas tersebut cukup terjamin,.

Dia mencontohkan di Kediri saat ini terhadap areal pertanaman cabai seluas 5.000 hektare begitu juga di Banyuwangi sekitar 4500 ha, serta Kabupaten Temanggung Jawa Tengah.

Menurut dia, seharusnya masyarakat tidak perlu terlalu bergantung pada cabai rawit yang saat ini harganya melambung tinggi, karena masih ada cabai merah besar dan cabai keriting yang harganya lebih murah.

Baca juga artikel terkait HARGA CABAI RAWIT atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari