Menuju konten utama

Menstruasi Tidak Teratur: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Normalnya, menstruasi dapat terjadi setiap 21 hingga 35 hari dan berlangsung dua hingga tujuh hari.

Menstruasi Tidak Teratur: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
ilustrasi menstruasi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Keterlambatan atau datang bulan terlalu cepat barangkali sering dialami oleh banyak wanita. Meski demikian, para ahli tidak menganggap kondisi sebagai hal yang normal.

Padahal keterlambatan ataupun sebaliknya, datang bulan seseorang dapat memengaruhi siklus menstruasi menjadi tidak teratur, yang mana ikut berperan dalam penentu kesuburan.

Dilansir dari Fertility Center, ada beberapa kondisi umum yang menandakan ketidakteraturan siklus menstruasi, yakni amenorea (tidak terjadinya menstruasi), oligomenorea (siklus menstruasi yang lebih panjang), dan menorrhagia (menstruasi dalam waktu lama atau pendarahan berat).

Penyebab ketidakteraturan Menstruasi

Normalnya, menstruasi dapat terjadi setiap 21 hingga 35 hari dan berlangsung dua hingga tujuh hari. Di tahun pertama saat baru mulai menstruasi, siklus panjang sering terjadi.

Selanjutnya, siklus menstruasi akan menjadi lebih teratur seiring bertambahnya usia. Namun, ada beberapa penyebab lain ketidakteraturan siklus menstruasi.

Menurut Mayo Clinic, menstruasi yang tidak teratur bisa diakibatkan oleh:

  • gangguan makan dan berat badan turun secara drastis
  • Sindrom ovarium polikistik atau pembesaran ovarium
  • Penyakit radang panggul
  • Fibrois uterus atau pembesaran non-kanker pada uterus
  • Penggunaan pil KB dan alat kontrasepsi IUD (spiral)
  • Gejala menjelang menopause
Penyebab tersebut, khususnya yang berkaitan dengan kondisi medis, hanya bisa

didiagnosa oleh dokter. Sehingga jika menstruasi tidak teratur terus menerus berlanjut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Terlambat Datang Bulan Bisa diatasi

Mayoritas kasus menstruasi tidak teratur biasanya bisa disembuhkan. Selain tindakan medis dan obat-obatan, ada cara-cara alami yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini, yakni:

1. Mengonsumsi nanas

Nanas merupakan salah satu buah yang populer untuk mengatasi masalah menstruasi. Hal ini karena nanas mengandung bromelain, yaitu enzim yang diklaim dapat melunakkan lapisan rahim dan mengatur siklus menstruasi.

Sebuah studi menyebutkan bahwa enzim bromelain dapat mencegah peradangan dan mampu menghilangkan rasa sakit, meskipun belum ada bukti nyata untuk mendukung efektivitasnya dalam mengurangi kram dan sakit kepala saat menstruasi.

2. Melakukan yoga

Dilansir Healthline, melakukan yoga ternyata dapat mengurangi berbagai permasalahan menstruasi. Dalam sebuah studi yang melibatkan 126 peserta menunjukkan bahwa melakukan yoga secara teratur dapat mengurangi produksi hormon yang berkaitan dengan penyebab menstruasi tidak teratur. Yoga juga telah terbukti mengurangi nyeri haid dan gejala emosional yang berhubungan dengan menstruasi, seperti depresi dan kecemasan.

3. Menjaga berat badan

Salah satu penyebab menstruasi tidak teratur adalah berkurangnya berat badan secara drastis. Sehingga mempertahankan berat badan dengan menjaga pola makan dan menjauhi stress sangat disarankan.

Namun, jaga agar tubuh tetap dalam berat normal, karena tubuh yang terlalu berat (overweight) dapat menimbulkan masalah menstruasi lainnya seperti pendarahan dan rasa sakit yang lebih parah ketika menstruasi.

Studi yang dipublikasikan pada tahun 2015 menyebutkan hal ini dapat terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh lemak dan hormon insulin.

4. Menjaga asupan Vitamin D

Selain berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang dan sistem imun tubuh, Vitamin D ternyata memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam mengatur siklus menstruasi.

Sebuah studi menunjukkan bahwa kekurangan Vitamin D dapat mengakibatkan menstruasi tidak teratur. Sehingga mengonsumsi makanan yang mengandung Vitamin D seperti salmon, minyak ikan, tuna, susu, dan sebagainya, dapat mengatasi gangguan siklus menstruasi.

Baca juga artikel terkait MENSTRUASI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yulaika Ramadhani