Menuju konten utama

Mensos Khofifah: 80 Persen Warga Terdampak Bencana Kembali Miskin

Mayoritas warga terdampak bencana alam kembali berstatus miskin meski semula masuk kategori sejahtera.

Mensos Khofifah: 80 Persen Warga Terdampak Bencana Kembali Miskin
Pengungsi dari kawasan sekitar Gunung Agung berisitirahat di lokasi pengungsian GOR Swecapura, Klungkung, Bali, Sabtu (2/12/2017). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan mayoritas korban yang terdampak bencana alam di Indonesia, pada beberapa pekan terakhir, kembali berada dalam kondisi kemiskinan. Ia menyebut kondisi itu dengan istilah "Jamila" atau “Jadi Miskin Lagi”.

"Sekitar 80 persen dari warga yang terdampak bencana alam ini akhirnya berstatus jadi miskin lagi alias jamila. Meski sebelumnya mereka sudah masuk kategori sejahtera," kata Khofifah saat menutup Jambore Nasional ke-2 Relawan Muhammadiyah di UMM Dome, Malang, Jawa Timur, pada Minggu (3/12/2017) seperti dikutip Antara.

Karena dampak bencana yang memiskinkan banyak warga terdampak, menurut Khofifah, penanganan pada tahap tanggap darurat harus menjadi prioritas, termasuk suplai bantuan pangan dari pemerintah. Pemerintah Daerah juga harus mengeluarkan SK Tanggap Darurat agar bisa mengeluarkan cadangan pangan di gudang Bulog saat bencana tiba.

Untuk tingkat kota dan kabupaten, Khofifah menambahkan, cadangan pangan bagi masyarakat yang bisa dikeluarkan di bawah 100 ton, untuk tingkat provinsi hingga 200 ton, dan di atas 200 ton harus melalui SK Menteri Sosial (Mensos).

"Saya kira Standard Operating Procedure (SOP)-nya sudah sangat jelas, sehingga kepala daerah tidak perlu ragu. Jika beras cadangan yang dikeluarkan untuk penanganan bencana alam itu tidak mencukup, bisa mengajukan ke Kemsos," ujarnya.

Khofifah mengingatkan, berdasarkan pemetaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), selama Desember 2017 saja, ada 323 kota dan kabupaten di Indonesia yang berisiko tinggi mengalami bencana alam, seperti banjir, gunung meletus dan longsor. Artinya, ada jutaan penduduk Indonesia yang terancam kembali berstatus miskin.

Ia mencatat, angka jumlah pengungsi hingga September 2017 saja mencapai 3,2 juta jiwa. Jumlah itu salah satunya dipicu oleh peningkatan status Gunung Agung. Angka tersebut naik signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang hanya 2,7 juta jiwa dan 2015 mencapai 1,2 juta.

Baca juga artikel terkait KEMISKINAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom