tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto memimpin rapat koordinasi khusus untuk persiapan menjaga keamanan pada kampanye terbuka yang akan dimulai 24 Maret 2019 mendatang.
Wiranto menyampaikan bahwa ia akan membahas apa saja yang sudah dilakukan anggotanya dan melakukan evaluasi.
Menurut Wiranto, hal ini menjadi penting untuk menghindari konflik di lapangan. Dia juga mengkhawatirkan kampanye terbuka ini akan menimbulkan kericuhan antar pendukung. Selama ini, kata dia, konflik masih berkutat di media sosial karena tidak ada agenda kampanye terbuka.
"Maka kita tentu tetap mengharapkan pemilu ini bisa berjalan dengan aman dan tertib, dan pilpres karena merupakan bagian pendewasaan bangsa Indonesia," ucap Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Menurutnya, banyak pihak yang harus diawasi pada kampanye terbuka. Bukan hanya tim sukses dan relawan, tetapi juga pengacau yang berniat mempersulit pelaksanaan Pilpres 2019.
Oleh karena itu, peningkatan suhu politik, kata Wiranto, adalah suatu hal yang wajar dalam pemilu. Pemerintah tetap berusaha merujuk lada indeks keamanan pemilu dan indeks kerawanan pemilu yang dibuat Polri dan Bawaslu. Dengan kedua data itu, Wiranto menyatakan dia sudah melakukan langkah antisipasi.
"Mudah-mudahan pada saat hari H nanti semua kerawanan-kerawanan yang sudah kita catat, kita netralisir, itu bisa zero, zero mungkin tidak mungkin, tapi semoga menjadi tidak masalah lagi dalam pemilu," tegasnya.
Wiranto meyakini jika penyelenggara pemilu, masyarakat, dan juga pendukung peserta pilpres dan Pileg 2019 mau bersikap dewasa, maka konflik pada hari H ataupun kampanye terbuka bisa dicegah. Wiranto memohon masyarakat agar paham bahwa pemilu bukanlah ajang untuk saling bermusuhan.
"Hari ini khusus membahas itu bagamana kita mengambil langkah-langkah yang bisa mencegah terjadinya konflik-konflik yang tidak diperlukan mengganggu pelaksanaan pemilu pasca hasil atau tahapan pemilu kampanye terbuka," tukas Wiranto.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno