tirto.id - Pemerintah memberikan imbauan kepada masyarakat agar meningkatkan konsumsi ikan untuk mengatasi masalah kekerdilan (stunting) pada anak, sekaligus menurunkan prevalensi balita yang mengalami kekerdilan di Indonesia.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan pentingnya mengonsumsi ikan sebagai pemenuhan gizi mencegah kekerdilan pada anak.
"Masalah stunting ini serius. Bayangkan, dari 10 anak empat di antaranya tidak cerdas. Ini bukan yang kita inginkan. Kita ingin anak-anak Indonesia merupakan anak-anak yang sehat dan cerdas," kata Nila Moeloek di Jakarta, Senin (3/7/2017).
Menurut data dari Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2016 menyebutkan jumlah balita yang mengalami kekerdilan sebanyak 27,5 persen dengan kategori sangat pendek 8,5 persen dan kategori pendek 19 persen.
Sementara menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan angka balita yang mengalami kekerdilan harus di bawah 20 persen. Kekerdilan atau stunting merupakan kondisi di mana perkembangan tinggi badan anak tidak optimal dan berdampak pada kualitas kecerdasan.
Data tersebut juga menyebutkan banyak kasus balita kerdil ditemukan di sebagian wilayah Indonesia, terutama di wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan dan Papua.
"Padahal di sana protein hewani ikan banyak sekali. Mungkin ada budaya yang harus kita cerahkan, ada yang bilang bau anyir lah nanti kalau hamil, lalu ibunya tidak boleh makan apa-apa kalau habis melahirkan," kata Menkes dikutip dari Antara.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto