Menuju konten utama

Menhub Ungkap Alasan Swasta Minat di Investasi Proyek Infrastruktur

Budi Karya menjelaskan, swasta turut berperan dalam pembangunan infrastruktur dikarenakan pemerintah mempunyai sumber dana yang terbatas melalui APBN.

Menhub Ungkap Alasan Swasta Minat di Investasi Proyek Infrastruktur
Menhub Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (21/10). ANTARA FOTO/Didik Suhartono.

tirto.id - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi peran swasta dalam mendorong pembangunan Kota Maja berbasis konsep Transit Oriented Development (TOD). Ia menilai, pihak swasta tertarik untuk investasi di proyek infrastruktur ini karena didukung oleh berbagai faktor yang sudah dicapai oleh Indonesia.

“Baru-baru ini World Bank menilai Indonesia sebagai negara yang tepat untuk berinvestasi. Marilah kita berbuat, pemerintah berbuat, swasta berbuat, dan Insyaallah Indonesia menjadi kebanggaan kita semua,” kata Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (19/11/2017).

Budi Karya menjelaskan, swasta turut berperan dalam pembangunan infrastruktur dikarenakan pemerintah mempunyai sumber dana yang terbatas melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pemerintah ingin sekali tidak bekerja sendiri dan ingin melibatkan banyak swasta yang menjalankan visi misi Nawacita serta masterplan yang sudah dibuat, karena pemerintah punya keterbatasan dana, sementara swasta punya dana yang banyak dengan kreativitas dan kedekatan dengan masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, saat ini Kementerian Perhubungan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian BUMN tengah mengembangkan konsep Transit Oriented Development (TOD) sebagai yang diamanatkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, Analisis Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas.

"Salah satu contoh nyata dari konsep TOD yang telah diterapkan di area perkotaan yaitu pembangunan kawasan TOD Dukuh Atas yang menjadi pilot project dari konsep TOD. TOD Dukuh Atas difungsikan sebagai simpul besar kawasan integrasi lima moda, yaitu MRT, LRT, Commuter line Jabodetabek, Transjakarta dan Kereta Bandara," ujarnya.

Budi mengatakan rencana pembangunan jalur kereta api dari Rangkasbitung - Merak dan reaktivasi jalur kereta Rangkasbitung - Labuan.

"Untuk daerah Banten nanti akan dibangun double track dari Rangkasbitung - Merak hal ini dilakukan agar laju kereta api volumenya lebih besar. Sedangkan untuk jalur Rangkasbitung-Labuan akan dilakukan reaktivasi. Seperti kita ketahui di daerah Labuan banyak tempat pariwisata sehingga akses menuju kawasan wisata tersebut jadi lebih mudah," ujarnya.

Baca juga artikel terkait PROYEK INFRASTRUKTUR

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz