tirto.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi secara resmi telah menyambut kedatangan kapal raksasa yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Merapatnya kapal milik perusahaan pelayaran asal Perancis, CMA-CGM (Compagnie Maritime d’Affretement – Compagnie Generali Maritime) tersebut merupakan pertanda dimulainya jalur pengiriman barang dari Tanjung Priok ke Los Angeles dan Oakland yang terletak garis pantai barat Amerika Serikat (West Coast).
Menurut Budi Karya, efisiensi waktu dan biaya logistik akan dapat dilakukan dengan dibukanya jalur perjalanan kapal peti kemas berukuran besar tersebut. “Akan ada efisiensi kurang lebih 10 hari lamanya. Lalu dari segi harga diharapkan ada potongan 20 hingga 30 persen,” ujar Budi Karya di dermaga Jakarta International Container Terminal pada Minggu (23/4/2017) ini.
“Setiap minggunya akan ada kapal seperti ini, ada 17 kapal sejenis dengan berat yang sama, yang bisa dilayani oleh pelabuhan kita,” tambah Budi.
Lebih lanjut, Budi Karya menuturkan kedatangan kapal ini diharapkan dapat menjadi pemicu untuk peningkatan pelayanan infrastruktur bagi pelabuhan di seluruh Indonesia.
Adapun kapal raksasa tersebut sebenarnya telah bersandar untuk pertama kalinya di Tanjung Priok pada 9 April 2017 lalu. Namun Budi Karya menyebutkan datangnya kapal saat itu masih merupakan trial call.
“Sekarang sudah perdana dilakukan dan akan menjadi hal yang regular. Dengan kapasitas sebesar ini, bagi kita ini sebuah prestasi yang baik dan memajukan logistik Indonesia. Saya harapkan CGM-CMA dapat menjadikan Indonesia sebagai homebase,” jelas Budi Karya.
Senada dengan yang diungkapkan Budi Karya, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Elvyn G. Masassya juga mengatakan capaian merapatnya kapal besar ini dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi pelabuhan di Indonesia, terutama bagi Tanjung Priok. “Pelabuhan Tanjung Priok akan dapat berkompetisi dan menjadi salah satu pilihan pelabuhan transshipment di kawasan Asia,” kata Elvyn yang turut hadir mendampingi Budi Karya.
“Sebagai transshipment port, Tanjung Priok sudah bisa melayani kapal raksasa yang kapasitasnya di atas 8.500 TEUs, dan akan terus meningkat sampai 14.000 TEUs,” tambahnya.
Elvyn pun lantas menyebutkan bahwa dalam kurun waktu beberapa hari terakhir sejak kapal peti kemas datang ke Tanjung Priok, pelabuhan terus mengalami peningkatan dengan angka rata-rata 2.100 TEUs. Pencapaian itu dinyatakan sebagai tanggapan positif dari para pengguna jasa kepelabuhan.
Sementara itu, dari PT Pelindo II juga mengungkapkan komitmen mereka untuk terus meningkatkan pelayanan, salah satunya dengan membangun pelayanan yang berbasis teknologi informasi serta berbagai penyempurnaan dalam infrastruktur dan suprastruktur pelabuhan.
“Tujuan kita tak lain adalah untuk memberikan pelayanan terbaik pada pelanggan, sehingga mampu bersaing dengan pelabuhan internasional lainnya,” ujar Elvyn.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani